Menuju konten utama

Sri Mulyani Minta Perusahaan Kurangi Transaksi Dolar Dalam Negeri

Dengan mengkonversi dolar ke rupiah, perusahaan dapat membantu pemerintah menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah.

Sri Mulyani Minta Perusahaan Kurangi Transaksi Dolar Dalam Negeri
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi pembicara utama di hadapan para pengusaha Indonesia dalam seminar di Jakarta, Jumat (14/9/2018). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

tirto.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati meminta perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk mengurangi transaksi menggunakan dolar. Sebab, banyak perusahaan yang menggunakan dolar sebagai alat transaksi untuk membayar gaji karyawan, kontraktor dan lain-lain.

Dengan mengkonversi dolar ke rupiah sebagai alat transaksi, perusahaan-perusahaan tersebut dapat membantu pemerintah menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di tengah perang dagang.

"Ke beberapa perusahaan kami sudah lakukan [upaya] persuasif agar mereka transaksinya di dalam negeri dalam bentuk dolar bisa dikonversi ke rupiah, sehingga tidak menimbulkan permintaan dolar yang tidak perlu," ujarnya di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (20/9/2018).

Di samping itu, ia juga kembali mengimbau agar para eksportir di Indonesia membawa kembali devisa hasil ekspor dan mengonversinya ke dalam rupiah.

"Kami terus lakukan kerja sama degan BI, OJK, Kemenko Perekonomian agar eksportir melakukan repatriasi, sudah dilakukan dan akan kita monitor terus menerus bersama BI," imbuhnya.

Sri Mulyani juga menegaskan bahwa pemerintah tengah melakukan sejumlah upaya jangka pendek lain yang diyakini bisa mengendalikan kebutuhan devisa.

Di antaranya adalah menyetop impor konsumsi, memberikan insentif bagi pelaku industri yang memarkir dananya di Indonesia, dan memberikan sanksi bagi pengusaha yang tidak memarkir dananya di Indonesia.

"Kita juga akan meminta agar suplai dolar dalam hal ini tidak hanya direpatriasi tapi juga digunakan sebagai suplai devisa dalam negeri sehingga transaksi bisa seimbang antara suplai dan demand," tuturnya.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak menguat 25 poin menjadi Rp14.850, dibanding posisi sebelumnya Rp14.875 per dolar AS.

"Pergerakan rupiah masih terlihat rapuh meskipun pergerakan dolar AS kembali melemah seiring dengan sikap pelaku pasar yang mengesampingkan sentimen perang dagang dan imbas kenaikan euro," kata analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Kamis, seperti dikutip Antara.

Rupiah sendiri, lanjut Reza, diharapkan dapat memanfaatkan pelemahan dolar AS untuk kembali menguat, meski sentimen dari dalam negeri masih kurang kuat mengangkat rupiah.

Sebelumnya, laju rupiah kembali melemah tipis setelah sehari sebelumnya bergerak positif. Masih adanya kekhawatiran akan dampak terjadinya perang dagang antara AS dan Cina yang dinilai dapat mengganggu ekspor Indonesia membuat laju rupiah kembali terdepresiasi.

Baca juga artikel terkait NILAI RUPIAH atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Dipna Videlia Putsanra