Menuju konten utama

Spanduk #2019GantiPresiden yang Terpasang di Masjid Al-Amin Medan

Benarkah spanduk politis tentang 2019 sempat terpasang di salah satu masjid di Medan?

Spanduk #2019GantiPresiden yang Terpasang di Masjid Al-Amin Medan
Fact-check: pemasangan spanduk #2019gantipresiden di Masjid Al Amin Medan. FOTO/patriotnkri.com

tirto.id - Pada 18 April 2018, portalnkri.com memuat artikel berjudul "Viral, Masjid Al-Amin Medan Pasang Spanduk 2019 Ganti Presiden Terbesar di Indonesia". Artikel ini memuat informasi tentang orang yang memasang spanduk ukuran besar bertuliskan "#2019GantiPresiden Secara Konstitutusional".

Informasi ini diambil dari unggahan sebuah akun Facebook bernama Hendra Een pada hari yang sama. Artikel ini juga menampilkan tangkapan layar Facebook Hendra Een yang memuat sejumlah foto, memperlihatkan beberapa orang membentangkan spanduk.

Informasi soal spanduk di Masjid Al Amin, berlokasi di Jl. Prof Dr HM Yamin SH 482, Pahlawan, Medan Perjuangan, juga muncul di bahasberitatoday.blogspot.co.id. Isinya sama alias salin-tempel (copy-paste) dari artikel di portalnkri.com.

Artikel dari bahasberitatoday.blogspost.co.id lantas diunggah di fanpage Facebook Baca Kabar Today. Berdasarkan aplikasi Crowdtangle, unggahan soal spanduk ini tercatat memiliki daya sebar 19,7 kali lebih kuat dibandingkan postingan lain dalam fanpage yang sama. Sementara artikel dari patriotnkri.com disebar fanpage Facebook 10jutafanssetiaAhok. Daya sebarnya juga sama besar: Crowdtangle mencatat bahwa postingan itu memiliki daya sebar 12,2 kali lebih kuat dari unggahan lain di fanpage yang sama. Statistik ini terekam hingga pukul 18.00, 20 April 2018.

Informasi soal pemasangan spanduk itu tidak cuma muncul dari dua artikel tersebut. Infomeniastoday.blogspot.com menayangkan artikel dengan informasi yang sama, hanya beda judul: "Viral Pemasangan Spanduk Raksasa Ganti Presiden Di Masjid Al-Amin Medan!! Kok Boleh?? Bukan Politisasi Masjid??" Artikel ini lantas dibagikan di fanpage facebook Net Kabar Today. Begitu juga fanpage Facebook Rakyat Oposisi, yang meramaikan isu tersebut. Fanpage ini memuat foto sesaat sebelum pemasangan spanduk, termasuk memperlihatkan orang-orang yang memasangnya.

Daya sebar yang tinggi, serta kerap diduplikasi, membuat informasi soal spanduk #2019GantiPresiden di Masjid Al-Amin Kota Medan ini menjadi viral.

Akun Facebook Hendra Een, sumber informasi paling awal tentang spanduk tersebut, sudah menghapus unggahannya. Tak ada lagi foto-foto proses pemasangan spanduk di akun tersebut. Namun, informasi yang dibagikan di berbagai media sosial oleh berbagai situs masih mencantumkan akun tersebut sebagai sumber rujukan.

Tidak diketahui siapa pemilik akun Hendra Een. Saat dihubungi oleh Tirto melalui pesan instan Facebook, pemilik akun tersebut sama sekali tak merespons.

Chaerulsyah, Ketua Pelaksana BKM Masjid Al-Amin, menyatakan kejadian itu pada Rabu, 18 April 2018. Chaerulsyah mengaku saat itu tidak berada di masjid.

Chaerulsyah berkata ia di masjid hingga jam 5 sore; setelah itu pulang ke rumah untuk mempersiapkan diri jelang Magrib. Saat meninggalkan masjid, ia mengaku belum ada pemasangan spanduk. Ia kembali lagi ke masjid saat Magrib sampai Isya.

Setelah salat Isya, Chaerulsyah dihubungi kawannya via telepon. Kawannya itu bertanya soal spanduk,

“Bang, kok hebat kali', katanya. Itu maksudnya nadanya enggak setuju [pemasangan spanduk], kan? 'Besar sekali, Bang, spanduknya.' Oh jelas, kami mau mengadakan Isra Miraj, malam Minggu datanglah. 'Bukan itu, Bang, ini ada hashtag ganti presiden'. Saya keluar, saya lihat tidak ada lagi [spanduknya],” Chaerulsyah menjelaskan percakapan dengan seorang rekannya.

Chaerulsyah menjelaskan spanduk itu tidak ada kaitan sama sekali dengan Masjid Al-Amin. Saat ditanya apakah orang-orang yang memasang spanduk itu tinggal di sekitar masjid, Chaerulsyah tidak tegas menjawab.

"Ada beberapa orang, ya, dikatakan sekitarlah, [masih] satu kecamatan. Juga ada orang luar. Ya, [mereka] kenal saya. Cuma itulah, ini ngerjain saya. Saya [jadi] dipanggilin begini," kata Chaerul, lagi.

Chaerulsyah memberi konteks bahwa Masjid Al-Amin memang tempat yang strategis. Acap dijadikan titik kumpul atau pertemuan. Bukan saja untuk mereka yang hendak punya kepentingan ke masjid, tetapi juga oleh mereka yang mau pergi ke suatu tempat.

“Kalau [mau] kumpul-kumpul atau ada acara, 'Yok-yok kita kumpul di masjid Al-Amin'. Kalau mau ke Masjid Agung, atau ke Lapangan Merdeka atau ke Madjid Raya, gitu [jadi titik pertemuan],” urai Chaerulsyah.

Chaerul menegaskan pemasangan spanduk itu bukanlah kegiatan resmi yang dilakukan pengurus masjid. Namun, ia mengaku posisinya serba salah.

"Jadi tidak ada hubungan dengan [kegiatan] masjid. Tapi kalaupun saya marah, enggak setuju, pasti mereka akan nyerang saya. Jadi saya suruh cobalah di luar [jangan di masjid], jangan di sini. Karena saya [mencoba] menyelamatkan masjid, kan, gitu. Ada tata-cara, ada aturan," pungkas Chaerul.

Kompol Wilson Timur, Kapolsek Medan Timur, juga mengonfirmasi kebenaran pemasangan spanduk seperti foto yang tersebar di media sosial. Ia berkata bahwa kejadian itu pada Rabu, 18 April 2018.

"Itu, kan, kemarin kejadiannya," kata Wilson kepada Tirto (19/4).

Menurut Wilson, pihak kepolisian datang ke Masjid Al-Amin setelah mendapat informasi dari warga.

"Setelah kami mendapatkan informasi dari warga... kami, kan, ada grup WhatsApp, kami segera datang", jelasnya.

Kompol Wilson menjelaskan saat aparat kepolisian tiba di masjid, orang yang memasang spanduk itu sudah tidak ada. Spanduk yang masih terpasang lalu diturunkan. Kapolsek Medan Timur itu juga menjelaskan ada kemungkinan pemasangan itu dilakukan secara sengaja karena tidak diketahui oleh para pengurus masjid.

"[Saat] itu tidak ada kegiatan di sana [masjid]. Jadi sepertinya memang sengaja [mencuri-curi momen]," ungkapnya.

Masjid Al-Amin adalah masjid wakaf dan terdapat dalam data Kementerian Agama. Tirto mendapatkan informasi bahwa masjid ini merupakan wakaf dari keluarga Faisal Tanjung, jenderal yang menjadi Panglima ABRI pada periode Mei 1993 hingga Februari 1998. Peletakan batu pertama masjid pada 1996 dihadiri oleh KH Zainuddin MZ.

Berdasarkan penelusuran dan konfirmasi itulah, informasi mengenai keberadaan spanduk #2019GantiPresiden di Masjid al-Amin memang benar terjadi. Namun, informasi yang ditayangkan oleh situs-situs yang disebutkan di awal (portalnkri.com, nfomeniastoday.blogspot.com atau infomeniastoday.blogspot.com)rentan menghasilkan disinformasi. Tidak adanya kelengkapan informasi yang diberikan, baik klarifikasi, konfirmasi dan informasi-informasi mendasar lain (5W + 1H), yang diperumit oleh judul-judul bombastis, sehingga berpotensi memicu kesalahpahaman.

======

Tirto mendapatkan akses pada aplikasi CrowdTangle yang memungkinkan mengetahui sebaran sebuah unggahan (konten) di Facebook, termasuk memprediksi potensi viral unggahan tersebut. Akses ini bagian dari realisasi penunjukan Tirto sebagai pihak ketiga dalam proyek periksa fakta. Kerja sama antara Tirto dan Facebook ini merupakan yang pertama di kawasan Asia Pasifik.

News Partnership Lead Facebook Indonesia, Alice Budisatrijo, mengatakan alasan Facebook menggandeng Tirto dalam program third party fact checking karena Tirto merupakan satu-satunya media di Indonesia yang telah terakreditasi oleh International Fact Cheking Network sebagai pemeriksa fakta.

Baca juga artikel terkait POLITISASI AGAMA atau tulisan lainnya dari Frendy Kurniawan

tirto.id - Politik
Reporter: Frendy Kurniawan
Penulis: Frendy Kurniawan
Editor: Zen RS