tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim, sudah berhasil menyelesaikan negosiasi bunga utang Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dengan Cina. Besaran yang disepakati adalah di atas 2 persen.
"Bunga (utang) kita sudah selesaikan, saya kira tidak ada masalah," katanya di kepada media di Stasiun KCIC Halim, Jakarta Timur, dikutip Jumat (23/6/2023).
Meski demikian, Luhut tidak memberikan besaran pasti berapa bunga utang yang sudah disepakati antara pemerintah Indonesia dengan Cina. Dia hanya mengatakan besaran bunga tersebut mengikuti perkembangan dunia.
"Pasti lebih (dari 2 persen), lebih. Karena bunga dunia sekarang naik," lanjutnya.
Sebelumnya Luhut mengaku belum puas besaran bunga proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau KCJB dari 4 persen hanya menjadi 3,4 persen. Luhut masih ingin melobi agar bunga pinjaman tersebut bisa lebih rendah.
"Soal bunga pinjaman Kereta Cepat ini, kita masih pengen lebih rendah lagi, ya yang pertama udah 3,4 persen dari 4 persen, tapi kita maunya bisa lebih rendah kalau masih bisa," ujar Luhut dalam Konferensi Pers Kerja Sama Indonesia-Tiongkok, di Kantornya di Jakarta, Senin (10/4/2023).
Luhut menargetkan negosiasi terkait bunga pinjaman dengan Cina tersebut bisa selesai pekan ini. Pemerintah Indonesia, kata Luhut tidak akan mudah terayu dengan tawaran bunga pinjaman pembengkakan proyek KCJB dari Cina.
Dalam kesempatan sama, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto, mengatakan negosiasi dilakukan pemerintah kepada China juga membahas mengenai tenor pinjaman sekitar 30 sampai 40 tahun.
"Kalau kita bisa bayar 30 tahun, untuk apa diperpanjang 40 tahun, karena kan kita bayar bunga terus. Kita minta range-nya 30 sampai 40 tahun," ujar Septian.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang