Menuju konten utama

Soal Risiko Resesi 2023, Sri Mulyani Urai Langkah Pemulihannya

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah akan terus menjaga tren pemulihan ekonomi nasional di tengah risiko resesi global.

Soal Risiko Resesi 2023, Sri Mulyani Urai Langkah Pemulihannya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berjalan keluar usai menghadiri penyerahan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I Tahun 2022 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kepada Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/11/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

tirto.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah akan terus menjaga tren pemulihan ekonomi nasional di tengah risiko resesi global.

“Kita akan jaga perekonomian yang tumbuh tinggi agar tetap bertahan pada 2023. Kita akan tetap menjaga faktor-faktor yang mendukung perekonomian nasional, salah satunya konsumsi,” kata Sri Mulyani dalam webinar ekonomi nasional yang dipantau di Jakarta, Minggu (22/1/2023).

Untuk menjaga konsumsi masyarakat, pemerintah mengalokasikan dana senilai Rp104 triliun untuk program ketahanan pangan guna menjaga harga pangan agar tidak mengalami inflasi yang terlalu tinggi.

Sri Mulyani berharap berbagai riset dapat dilakukan baik oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) maupun oleh institusi riset lain untuk meningkatkan produktivitas bahan pangan, baik dari sisi pembibitan, pemupukan, dan pengairan.

Selain itu, pemerintah juga menjaga daya beli masyarakat rentan melalui program-program perlindungan sosial seperti Program Keluarga Harapan, pemberian sembako, dan penyaluran subsidi, termasuk subsidi energi yang harganya mengalami kenaikan signifikan di 2022.

“Kita menjaga daya beli masyarakat sampai subsidi naik tiga kali lipat. Keuangan negara harus sehat agar bisa menjaga masyarakat, jadi untuk inflasi saja, kita melakukan banyak hal,” ucapnya.

Pemerintah juga meningkatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi menjadi senilai Rp370 triliun dengan suku bunga rendah hingga 3 persen.

“Kita akan terus menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.

Baca juga artikel terkait RESESI GLOBAL 2023

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Maya Saputri