tirto.id - Jurnalis media daring apahabar.com berinisial D (26) mengalami pelecehan seksual saat meliput Rakernas Partai Ummat di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (14/2/2023). Dalam kronologinya, FD sedang melakukan wawancara doorstop kepada bakal calon presiden Anies Baswedan di akhir acara Rakernas Partai Ummat.
“Saya mengalami pelecehan pada saat bertugas, di tengah kerumunan wartawan dan kader Partai Ummat yang hendak berfoto dengan Anies Baswedan," kata FD.
Seusai menerima perlakuan tak menyenangkan dari orang yang tak dikenal, D langsung melaporkannya ke panitia Rakernas Partai Ummat. Pelaporan itu dibenarkan oleh Juru Bicara Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya.
Mustofa mengklaim, kadernya tidak mungkin melakukan aksi pelecehan seksual tersebut. Bahkan, ia menuduh adanya penyusup yang mengenakan atribut Partai Ummat dan diduga menjadi pelaku pelecehan seksual.
“Ah nggak mungkin (kader Partai Ummat), kapan kader Partai Ummat (melakukan pelecehan seksual), itu pasti penyusup itu," kata Mustofa.
Meski sudah dilaporkan agar ada tindakan atas penanganan kasus pelecehan tersebut, Mustofa masih mempersoalkan jurnalis apahabar.com yang tidak langsung melaporkan peristiwa pelecehan seksual kepada panitia. Dirinya berharap bila ada kasus serupa harap dilaporkan kepada pihak berwajib atau panitia.
"Saya baru dapat laporan, kami belum dapat laporan dari korbannya. Kenapa nggak lapor ke kami? Itu masalahnya. Tapi nanti gini, ada laporan atau tidak, kalau kami tahu, kami akan serahkan ke pihak berwajib untuk pelecehan seksual," ujarnya.
Hingga saat ini, panitia Rakernas Partai Ummat belum memberikan permintaan maaf atas peristiwa tersebut. Mustofa justru berkilah bahwa Rakernas Partai Ummat disesaki masyarakat umum yang bukan merupakan kader yang mengikuti rangkaian Rakernas. Bahkan mereka sengaja membeli kaus dan atribut Partai Ummat dan menyusup dalam Rakernas Partai Ummat.
"Mereka bisa membeli kaus, di luar itu ada bazar yang menjual atribut, jadi kalau bukan orang partai Ummat, beli kaos bisa saja," jelasnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Abdul Aziz