Menuju konten utama

Partai Ummat Jakarta Beri Sinyal Dukung Pramono-Rano

Partai Ummat akan mendukung Pramono-Rano di Pilkada Jakarta karena tidak cocok dengan koalisi yang mendukung Ridwan Kamil-Suswono.

Partai Ummat Jakarta Beri Sinyal Dukung Pramono-Rano
Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi DKI Jakarta, Pramono-Rano, telah selesai jalani tes kesehatan pukul 18.00 WIB di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Gambir, Jakarta Pusat, pada Jumat, (30/8/2024). tirto.id/Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Ummat Jakarta, Imawan Renwarin, memberi sinyal Partai Ummat akan mendukung Bakal Calon Gubernur (Cagub) dan Bakal Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno, dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2024.

"Rasa-rasanya ada di hati kami gitu, untuk sama-sama kita berjuang Insya Allah ke depan, ya memenangkan beliau di pilkada ke depan," sebut Imawan usai mengunjungi kediaman Rano Karno di Jagakarsa, Jakarta, Rabu (18/9/2024).

Ia mengatakan, DPW Partai Ummat Jakarta akan melaporkan soal pemberian dukungan kepada Pramono-Rano ke DPP Partai Ummat dalam 1-2 hari ke depan.

Dalam kesempatan itu, Imawan juga menyinggung soal pernyataan Bakal Cagub-Cawagub DKI Jakarta 2024 Ridwan Kamil (RK)-Suswono yang mengaku mendapatkan dukungan dari Partai Ummat. Imawan menerangkan, Partai Ummat hanya diajak makan oleh pihak RK-Suswono. Partai Ummat tidak memberikan dukungan kepada RK-Suswono dalam kontestasi Pilkada DKI 2024.

"Itu [Partai Ummat mendukung RK-Suswono] kan kata RK ya. Jadi memang kronologinya hari Jumat tuh, eh Jumat ya, Jumat lalu itu kita diundang makan, ya diundang makan sebagai orang yang baik, ya. Kata Bang Doel [Rano] juga, kalau kita diundang, ya datang Bang, apalagi makan-makan," urai Imawan.

"Karena dua-dua enggak cocok, jadi cocoknya di sini [Pramono-Rano], ya sudah," lanjut dia.

Imawan mengungkapkan, DPW Partai Ummat Jakarta merasa tidak cocok dengan RK-Suswono lantaran ada ketidakadilan dalam berpolitik. Sebab, pasangan tersebut memborong semua dukungan parpol dan meninggalkan PDIP sebagai pendukung Pramono-Rano.

"Kita melihat gitu, ada ketidakadilan dalam cara berpolitik di Jakarta. Jadi kan enggak masuk akal ya. Semua partai diborong oleh satu kontestan, kemudian ditinggalkan sendirian," urai dia.

Baca juga artikel terkait PILKADA JAKARTA 2024 atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Politik
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Andrian Pratama Taher