tirto.id - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terkait ideologi masyarakat Indonesia dan penyebab polarisasi antar masyarakat di Tanah Air. Pendiri SMRC, Saiful Mujani menyebut, tidak ada potensi polarisasi akibat ideologi antar bakal calon yang saat ini menjadi peraih elektabilitas tertinggi di survei. Baik Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Saiful mengungkapkan, polarisasi biasanya muncul dalam bentuk persaingan di antara elite politik. Namun yang dikhawatirkan bukan persaingan di antara elite tersebut karena memang mereka biasa adu argumen.
“Akan tetapi yang dikhawatirkan adalah apabila perbedaan di antara elite tersebut berpengaruh pada massa yang sangat luas. Yang dikhawatirkan adalah terbelahnya elite membuat masyarakat luas juga terbelah," kata Saiful dalam keterangan pers di kanal YouTube SMRC pada Kamis (16/3/2023).
Persoalan beda pilihan politik di Indonesia, menurut Saiful, bukanlah penyebab dari polarisasi. Namun persaingan antar elite dalam meraih suara politik yang patut dikhawatirkan.
Dari hasil risetnya, Saiful berpendapat, posisi partai atau kekuatan politik tidak membuat masyarakat menjadi terbelah sebagai anak bangsa. Hal itu disebabkan kondisi masyarakat yang sehat dan normal.
“Polarisasi di tingkat elite tidak terjadi di tingkat massa. Pemilih Anies, pemilih Ganjar, dan pemilih Prabowo tidak terpolarisasi. Mereka memilih Prabowo, Ganjar, dan Anies bukan karena alasan ideologi, tapi faktor lain,” terangnya.
Dia menunjukkan hasil data surveinya yang menggunakan penilaian antara ideologi Pancasila dengan ideologi Islam. Proses survei menggunakan nilai 0-10. Angka 0 berarti berpihak pada ideologi Pancasila dan 10 pada ideologi Islam.
Dalam temuannya, tidak ada satu pun bakal capres terkuat di survei, antara Ganjar, Anies dan Prabowo yang memiliki keberpihakan pada ideologi ekstrem baik pada Pancasila maupun Islam. Semuanya berada di tengah dengan skor 5.
Bahkan saat diperbandingkan antara ideologi Ganjar yang kerap diafiliasikan dengan kelompok nasionalis dan Anies dengan kelompok Islamis. Hasil skornya sama, keduanya berada di posisi tengah sebagai golongan moderat.
“Tidak terjadi polarisasi ideologis antara pemilih Anies dan pemilih Ganjar,” jelasnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Abdul Aziz