Menuju konten utama
Berita Internasional Terkini

Situasi Krisis Ukraina-Rusia: Seperti Sikap AS & Keterlibatan NATO?

Berikut adalah kondisi terkini krisis Ukraina dan Rusia berdasarkan berita terbarunya. 

Situasi Krisis Ukraina-Rusia: Seperti Sikap AS & Keterlibatan NATO?
Karyawan industri dan layanan penting kota mengikuti sesi latihan militer di luar Lviv, Ukraina, Selasa (25/1/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Roman Baluk/WSJ/cfo

tirto.id - Dalam konflik antara Ukraina dan Rusia, berdasarkan berita terbaru saat ini, Amerika Serikat telah menolak permintaan Rusia untuk melarang Ukraina dari keterlibatan NATO. Kabar ini mencuat setelah beberapa media melaporkan kemungkinan Rusia menginvasi Ukraina.

BBCmelaporkan, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken sudah merespons secara resmi kepada Rusia terkait tuntutan untuk menuntaskan krisis di Ukraina.

Blinken tidak memberikan konsesi, ia cuma berkata kalau dia menawarkan Rusia "jalur diplomatik yang serius ke depan dan Rusia harus memilihnya."

Sedangkan salah satu menteri Rusia berkata kalau negaranya sedang mempelajari pernyataan Blinken yang disampaikan dalam koordinasi dengan NATO.

Di sisi lain, Rusia juga sudah merilis poin-poin yang menjadi keprihatinannya tentang perluasan aliansi militer NATO, di antaranya adalah permintaan NATO untuk mengesampingkan kemungkinan Ukraina dan lainnya bergabung dengan aliansi.

Konflik Ukraina Rusia

Orang-orang menghadiri upacara penghormatan kepada para pembela Ukraina yang gugur, termasuk tentara yang tewas dalam pertempuran dengan pemberontak pro-Rusia di bandara Donetsk hari ini pada tahun 2015, di sebuah peringatan di dekat markas besar Kementerian Pertahanan di Kyiv, Ukraina, Kamis (20/1/2022). ANTARA FOTO/Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS/rwa/sad.

Sikap NATO dalam Konflik Rusia dan Ukraina

Berdasarkan laporan CNN, menurut Amerika Serikat dan NATO, pergerakan dan konsentrasi pasukan di sekitar Ukraina adalah peristiwa yang "tidak biasa" karena ada 100 ribu tentara Rusia yang berkumpul di perbatasan Ukraina.

Akan tetapi, Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin Eropa sudah memperingatkan, akan ada konsekuensi serius kalau Presiden Putin sampai melanjutnya invasi ke Ukraina.

Menurut penemuan intelijen AS di bulan Desember, ada prediksi, Rusia bisa memulai serangan militer ke Ukraina "secepat awal 2022".

Sedangkan menurut intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina, Rusia telah mengerahkan lebih dari 127 ribu tentara di dekat Ukraina, termasuk sekitar 21 ribu personel udara dan laut. Rusia, kata Kementerian Pertahanan Ukraina, juga meningkatkan aktivitas intelijennya.

Akan tetapi, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pihaknya cuma melakukan latihan militer musim dingin secara reguler di wilayah selatannya, yang sebagaiannya berbatasan langsung dengan Ukraina.

Sekutu NATO juga sudah menempatkan pasukan dalam keadaan siaga, bahkan turut mengirimkan kapal dan jet tempur untuk meningkatkan pertahanan timur Eropa. Hal itu mereka lakukan sebagai respons atas penumpukan militer Rusia di dekat Ukraina.

Al Jazeera melaporkan, ada kurang lebih 8.500 tentara Amerika yang sudah siaga jika keamanan di Eropa semakin memburuk. Pentagon mengatakan, pasukan itu berpotensi ditempatkan di Eropa sebagai bagian dari "pasukan tanggapan" NATO.

Baca juga artikel terkait KRISIS RUSIA DAN UKRAINA atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya