tirto.id - Situasi Gunung Merapi hari ini, Selasa, 1 November 2022 mengalami 12 kali gempa guguran dalam periode mulai pukul 00.00-06.00 WIB. Hal itu disampaikan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Seperti diwartakan Antara News, Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso menegaskan, gempa guguran itu memiliki amplitudo tiga sampai 11 mm selama 24.1-142.4 detik.
Selain gempa guguran, Merapi juga mengalami empat kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3 mm selama 7.1-7.6 detik, dan 10 gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 4-14 mm selama 6.8-10.6 detik.
"Berdasarkan pengamatan visual, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 20 sampai 30 meter di atas puncak kawah," ujar Agus.
Selain itu, seperti dikutip laman resmi magma.esdm.go.id, berdasarkan periode pengamatan pukul 06:00-12:00 WIB, Merapi juga mengalami 8 kali gempa guguran. Berikut adalah rangkumannya.
Aktivitas Gunung Merapi
Gunung Api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 20-40 meter dari puncak. Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah ke arah barat.
Klimatologi
Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah ke arah barat. Suhu udara sekitar 19-24°C. Kelembaban 68-94.7%. Tekanan udara 834.9-920.4 mmHg.
Pengamatan Kegempaan
- 8 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-17 mm dan lama gempa 30.1-143.1 detik.
- 2 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-4 mm, S-P 0.3-0.5 detik dan lama gempa 7.2-8 detik.
- 12 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 3-8 mm, S-P 0.2-0.9 detik dan lama gempa 7.3-10.6 detik.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya