tirto.id - Anggota DPR Vita Ervina menjadi sorotan publik usai diduga terlibat kasus korupsi eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Vita Ervina dicurigai terlibat setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumahnya pada Rabu (15/11/2023).
Penggeledahan rumah Vita itu telah dikonfirmasi oleh Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri. Melalui penggeledahan tersebut, KPK mengamankan beberapa barang bukti yang diduga ada kaitannya dengan kasus SYL.
"Dari penggeledahan, diperoleh catatan dokumen dan juga bukti elektronik yang segera disita sebagai barang bukti dalam berkas perkara tersebut," kata Fikri seperti yang dikutip dari Antara.
Meskipun menemukan sejumlah barang bukti belum ada keterangan lebih lanjut dari KPK terkait peran Vita Ervina di kasus SYL. KPK juga belum menegaskan apa status Vita Ervina usai penggeledahan tersebut.
Sementara itu, SYL sudah lebih dahulu ditetapkan sebagai tersangka korupsi pemerasan dalam jabatan, gratifikasi, dan pencucian uang.
Bertambahnya nama di pusaran kasus korupsi SYL tentunya menyita perhatian publik. Hal ini juga membuat banyak orang mencari tahu soal Vita Ervina dan latar belakang partai politiknya.
Profil Vita Ervina dan Partai Politik
Vita Ervina merupakan anggota Komisi IV DPR RI yang diangkat sejak 2019. Wanita kelahiran Jakarta, 22 Oktober 1980 ini mewakili fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Dikutip dari situs DPR RI, berhasil menduduki kursi parlemen setelah meraih suara terbanyak dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah.
Vita Ervina menyelesaikan pendidikan sarjana pada 2014. Ia mengambil program studi Manajemen di Universitas Pancasila Jakarta. Dua tahun kemudian, Vita kembali menempuh studi S2 dengan mengambil jurusan bisnis di Universitas Gajah Mada (UGM).
Ia berhasil mendapat gelar Master of Business Administration (MBA) dari UGM pada 2019. Vita diketahui telah berkarier di dunia politik sejak tahun 2000.
Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah kejuruan pada 1998, Vita bekerja di Koperasi Mega Gotong Royong. Koperasi ini beroperasi di bawah naungan PDIP.
Selanjutnya, Vita bergabung sebagai anggota PDIP dan diangkat menjadi staf sekretariat DPP PDIP. Sembari menjalankan tugasnya sebagai staf partai, Vita menjalankan bisnis sebagai wirausahawan.
Jabatan terakhirnya di PDIP adalah sebagai staf khusus sekretariat jenderal DPP PDIP. Ia diangkat pada 2014 dan masih menjabat hingga saat ini.
Kemudian pada 2009 Vita diangkat untuk bekerja di lingkungan DPR RI sebagai asisten anggota. Ia bekerja di DPR hingga tahun 2011.
Tiga tahun kemudian, Vita bergabung sebagai tim sukses Jokowi-JK. Ia bahkan diangkat menjadi penanggung jawab di Rumah Aspirasi Rakyat yang menjadi program kampanye Jokowi-JK saat itu.
Pada 2019 Vita ikut mencalonkan diri dalam pemilihan legislatif (pileg) dan berhasil menang lewat Dapil Jateng VI. Namun, di penghujung jabatannya, Vita terlibat kasus korupsi mantan Menteri Pertanian SYL.
SYL sebelumnya ditangkap usai mengambil pungutan dari Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementan. Uang hasil pungutan itu ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarganya.
Hingga saat ini KPK memang masih menyelidiki jumlah pungutan yang diambil oleh SYL. Namun, berdasarkan bukti sementara, eks Mentan itu telah mengambil uang sekitar Rp13,9 miliar.
Editor: Iswara N Raditya