Menuju konten utama

Setelah Demokrat, Gerindra Rencanakan Bertemu PAN dan PKS

Menurut Fadli Zon, pertemuan dengan PAN sendiri sudah sempat disinggung saat Prabowo berjumpa dengan SBY minggu lalu.

Setelah Demokrat, Gerindra Rencanakan Bertemu PAN dan PKS
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kanan) bersama Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan (ketiga kiri), Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman (kedua kiri) dan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Setelah pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Gerindra diperkirakan akan mencoba menyatukan persepsi soal presidential threshold dengan PAN dan PKS. Hal ini diungkapkan Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon pada hari ini, Senin (31/7/2017) mengatakan bahwa Gerindra akan menjalin komunikasi dengan PAN dan PKS, sebelum berlanjut dengan partai yang lainnya. Menurut Fadli Zon, pertemuan dengan PAN sendiri sudah sempat disinggung saat Prabowo berjumpa dengan SBY minggu lalu.

“Tidak spesifik, tapi kami di Gerindra akan segera silaturahmi dengan PKS lagi, dengan PAN. Mungkin dengan partai-partai lain saya kira kita membutuhkan suatu ruang untuk dialog silaturahmi antar parpol yang ada sekarang,” katanya menjelaskan.

Baca juga: PAN Enggan Komentari Pilpres 2019 Usai Pertemuan SBY-Prabowo

Meski nantinya ambang batas presiden menurun menjadi 0 persen, Fadli menganggap bahwa komunikasi ini akan tetap dilakukan. Terkait dengan Ketua Umum PAN yang juga menjadi Ketua MPR Zulkifli Hasan, Fadli mengatakan pertemuan akan diadakan secepatnya. “Dalam waktu dekat akan diatur,” jelasnya.

Hubungan dengan Partai Demokrat pun terus akan dibina oleh Gerindra. Menurut Fadli, hubungan antarpartai politik bukanlah bersifat jangka pendek dan putus begitu saja. Silaturahmi seharusnya bisa terus dilakukan secara berkala. Fadli pun mengatakan bahwa Gerindra akan ganti mengundang SBY ke kediaman Prabowo di masa mendatang.

“Saya kira kita sepakat melakukan pertemuan rutin. Jadi mungkin sebulan sekali kita berharap undang Pak SBY ke Hambalang,” pungkasnya.

Baca juga: Duet Prabowo-SBY di Pilpres 2019 Tantangan Berat Bagi Jokowi

Dalam pertemuan tersebut, meski belum ada penegasan dari Prabowo Subianto terkait pencalonan dirinya dalam Pilpres 2019 mendatang, Gerindra sendiri hampir bisa dipastikan akan mengusung mantan Pangkostrad tersebut.

“Sekarang ini dari kami, tentu yang akan dicalonkan Gerindra adalah Pak Prabowo,” tegasnya. “Saya kira dari kami, dari kader, dari seluruh level Gerindra aklamasi mendukung Prabowo menjadi bakal calon presiden Gerindra di 2019.”

Dalam pertemuan tersebut, nama Agus Harimurti Yudhoyono yang santer dikabarkan akan menjadi pendamping Prabowo pun, diakui Fadli, tidak menjadi bagian dari pembicaraan. Yang jelas, Gerindra tetap optimistis untuk menyambut Pemilu 2019 mendatang dengan mencalonkan Prabowo, meski sudah menderita tiga kali kekalahan pada pemilu.

Baca juga: Fadli Samakan Kegagalan Prabowo dengan Abraham Lincoln

“Saya kira biasa dalam demokrasi dalam kontestasi kalah menang biasa. Ada orang berkali-kali. Abraham Lincoln berkali-kali juga seperti itu. Saya kira ga ada masalah. Tapi kali ini mengkerucut dua figur pak Prabowo dan Jokowi. Saya kira sampai sejauh ini kita belum tahu apakah nanti akan ada calon lain, kita lihat nanti dalam perjalanannya. Tapi dari sisi popularitas elektabilitas saya kira modal politik Prabowo tinggi,” terangnya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yuliana Ratnasari