tirto.id - Enam hari pascalongsor di Nganjuk, Jawa Timur, petugas gabungan telah menemukan seluruh korban. Korban terakhir atas nama Darimun (80), ditemukan dalam kondisi meninggal. Dengan demikian, dari 21 orang hilang, di antaranya 19 ditemukan meninggal dan 2 selamat.
"Pada jam 08.46 WIB, dievakuasi satu orang korban dalam keadaan meninggal dunia di sektor A (utara)," kata Kepala Basarnas Jatim Hari Adi Purnomo di Nganjuk, Jumat (19/2/2021).
Hari Adi Purnomo juga mengatakan, sehari sebelumnya tidak ada pencarian karena faktor cuaca dan kondisi fisik para relawan menurun. Pencarian dilanjutkan hari ini dengan harapan korban terakhir ditemukan. Ia menyebut, lokasi korban terakhir sudah diidentifikasi dengan anjing pelacak.
Dalam pencarian juga tetap dimulai dengan pengarahan oleh petugas. Tim tetap dibagi di sektor A dan sektor B di lokasi kejadian, untuk memudahkan pencarian.
Namun, pihaknya tetap membatasi jumlah personel yang di lokasi tanah longsor, sekitar 30 orang saja. Hal itu dilakukan demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Di lokasi, dari penelitian yang dilakukan ahli geologi terdapat rekahan-rekahan baru, sehingga harus diantisipasi agar tidak timbul korban jiwa.
"Kami diskusi dengan tim geologi, memang ada rekahan di atas kemudian masih ada air di tanah, sehingga kami lakukan dengan alat early warning sitem yang sederhana, manual itu sebagai tanda kalau ada apa-apa," kata Hari Adi Purnomo.
Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Selopuro, Desa/kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, pada Minggu (14/2) setelah hujan deras mengguyur daerah ini. Akibatnya, 10 rumah warga rusak, yakni delapan rumah warga tertimbun dan dua rusak berat.
Editor: Zakki Amali