tirto.id - Selat Sunda menjadi bagian dari perairan Indonesia yang berkontribusi terhadap hampir setengah dari perdagangan laut komersil dunia. Maka itu, Selat Sunda sejak lama sudah menjadi rute untuk berbagai kapal kargo, tanker, kapal militer, hingga kapal penumpang.
Berbagai kapal besar maupun menengah melintasi Selat Sunda untuk menyeberang dari Jawa ke Sumatra atau sebaliknya, Samudera Hindia ke Laut Jawa, Samudera Pasifik atau Laut Cina Selatan ke Samudera Hindia, dan lain sebagainya.
Berkat kehadiran Selat Sunda, Laut Jawa dan Samudera Hindia menjadi terhubung. Selat ini juga membuat Samudera Hindia terkoneksi dengan laut Cina Selatan.
Jika Anda belum tahu Selat Sunda di mana, letaknya di peta Indonesia menempati bagian bawah agak ke tengah. Selat Sunda terletak tepat di antara dua pulau besar, yaitu Jawa dan Sumatra.
Posisi Selat Sunda yang berada di antara dua pulau besar membuatnya menjadi perairan dengan peran strategis. Penelitian Rani Juwita dkk. berjudul "Selat Sunda: Kepentingan Strategis Indonesia dalam Keterhubungan Laut Asia Selatan" dalam Jurnal Krinok (2023), menyebut bahwa Selat Sunda termasuk titik yang dilalui 40 persen kapal dagang asing di wilayah RI.
Selat Sunda Meliputi Daerah Mana Saja?
Secara geologis, Selat Sunda berada di zona transisi dari perubahan arah dan kecepatan subduksi lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia. Kondisi ini membuat Selat Sunda sering kali menjadi pusat gempa, termasuk zona megathrust.
Di tengah perairan Selat Sunda, juga terdapat Gunung Anak Krakatau yang masih aktif hingga saat ini. Meski terletak di perairan, dampak letusan Anak Krakatau bisa memicu dampak di daratan sekitar Selat Sunda, seperti bencana tsunami yang menerjang area pesisir Banten dan Lampung pada 2018.
Fakta di atas acap memunculkan pertanyaan dari sejumlah orang yang masih 'buta peta' seperti: wilayah Selat Sunda mana saja. Maksud dari pertanyaan seperti itu adalah "Selat Sunda meliputi daerah mana saja" atau "daerah mana saja yang terhubung dengan Selat Sunda." Untuk mengetahuinya, simak daftar daerah yang wilayahnya terhubung dengan Selat Sunda berikut:
1. Provinsi Banten
Daerah pertama yang dilintasi oleh Selat Sunda adalah Provinsi Banten. Oleh karenanya, provinsi ini termasuk wilayah dalam satu kawasan Selat Sunda. Lalu, Selat Sunda Banten di mana?Daerah Banten yang terhubung dengan Selat Sunda berada di sisi selatan provinsi. Daftar wilayah Banten yang terhubung langsung dengan Selat Sunda adalah Kota Cilegon, Kota Serang, Kabupaten Serang (termasuk Merak dan Anyer), dan Kabupaten Pandeglang.
Dari 4 kabupaten/kota di Banten tersebut, Kabupaten Pandeglang memiliki garis pantai terpanjang yang menghadap langsung ke Selat Sunda.
2. Provinsi Lampung
Daerah berikutnya yang terhubung dengan Selat Sunda adalah wilayah Provinsi Lampung. Beberapa daerah terletak di sisi utara selat, seperti Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan.Perlu diketahui, wilayah yang masuk daerah utara-selatan di Kabupaten Lampung Selatan meliputi Kalianda, Bakauheni, hingga sejumlah pulau kecil. Sebut saja Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku.
Selengkapnya, daftar kabupaten/kota di Provinsi Lampung yang wilayahnya bersentuhan langsung dengan Selat Sunda adalah:
- Lampung Selatan
- Bandar Lampung
- Pesawaran
- Tanggamus
- Pesisir Barat
3. Pulau-Pulau Kecil di Selat Sunda
Di luar Banten dan Lampung, Selat Senda juga terhubung dengan banyak pulau kecil. Di antara pulau kecil berpenghuni di kawasan Selat Sunda, seperti Pulau Sangiang di dekat Pantai Anyer, Banten.Berikutnya, terdapat Pulau Panaitan yang menjadi bagian dari Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Pulau Sebuku dan Sebesi menjadi pulau di Selat Sunda yang terletak di sebelah barat daya Lampung, relatif dekat dengan Gunung Krakatau.
Di samping itu, masih ada rangkaian Kepulauan Krakatau di Selat Sunda. Kepulauan ini berisi Gunung Anak Krakatau, salah satu gunung berapi aktif yang ada di Indonesia.
Selengkapnya, daftar sejumlah pulau kecil di Selat Sunda adalah:
- Pulau Tabuan
- Pulau Legundi
- Pulau Sebuku
- Pulau Sebesi
- Pulau Panaitan
- Pulau Sangiang
- Pulau Panjang atau Pulau Krakatau Kecil
- Pulau Anak Krakatau (Gunung Anak Krakatau)
Fakta-fakta Selat Sunda
Ada banyak fakta-fakta unik terkait Selat Sunda yang mencakup keadaan alam hingga karakteristik perairan tersebut. Berikut ini adalah fakta-fakta Selat Sunda yang menarik untuk diketahui:
1. Gunung di Selat Sunda
Selat Sunda pernah mempunyai gunung yang fenomenal, yaitu Gunung Krakatau. Tinggi Gunung Krakatau dahulu pernah mencapai 813 meter di atas permukaan laut.Gunung Krakatau mengalami letusan hebat di tahun 1883, menimbulkan tsunami setinggi 36 meter di Banten dan Lampung. Efek vulkanis dari peristiwa ini turut dirasakan di sejumlah wilayah, seperti Australia, Amerika Serikat, dan sebagian negara Afrika.
Setelah Gunung Krakatau meletus, muncul gunung baru dari kalderanya. Kemunculannya diketahui pada 1927 dan terus tumbuh hingga kini. Gunung ini dinamakan Gunung Anak Krakatau dan termasuk gunung berapi paling aktif di Indonesia.
2. Luas Selat Sunda
Panjang Selat Sunda belum diketahui secara pasti. Namun, satu hal yang jelas, wilayah Selat Sunda yang membujur dari utara ke selatan dimulai dari Merak hingga Pulau Panaitan.Sementara itu, jika dihitung dari segi luas, Selat Sunda memiliki luas sekitar 8.138 km persegi. Bagian utara Selat Sunda lebih sempit, yakni hanya selebar 24 km. Adapun lebar bagian selatan Selat Sunda mencapai 100 km persegi.
3. Kedalaman Selat Sunda
Kedalaman laut di Selat Sunda cenderung bervariasi. Mengingat bahwa selat ini berbentuk menyerupai corong, kedalaman Selat Sunda relatif tidak merata.Bagian utara selat cenderung lebih dangkal, yakni 80 meter. Adapun bagian selatan selat mempunyai kedalaman 1.575 meter.
Untuk lebih mengenal Selat Senda, silakan melihat gambar peta perairan ini melalui link berikut: Gambar Selat Sunda dan Peta Selat Sunda.
Penulis: Ahmad Yasin
Editor: Addi M Idhom