Menuju konten utama
Penjelasan PVMBG

Potensi Bahaya Anak Krakatau: Jatuhan Piroklastik & Erupsi Kecil

PVMBG melaporkan aktivitas Gunung Anak Krakatau sampai saat ini masih berstatus Level III atau Siaga.

Potensi Bahaya Anak Krakatau: Jatuhan Piroklastik & Erupsi Kecil
Aktivitas Gunung Anak Krakatau saat erupsi terlihat dari KRI Torani 860 di Perairan Selat Sunda, Jumat (28/12/2018). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

tirto.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan aktivitas Gunung Anak Krakatau sampai saat ini masih berstatus Level III atau Siaga.

"Untuk update aktivitas Anak Krakatau pasaca erupsi hari rabu tanggal 4 Januari 2023, Anak Krakatau Masih berada pada Level III (Siaga)," kata Koordinator Gunung Api PVMBG, Oktory Prambada melalui keterangan tertulis, Kamis (5/1/2023).

Oktory menuturkan erupsi anak Gunung Krakatau memiliki potensi bahaya jatuhan piroklastik, erupsi-erupsi kecil (vulcanian), dan aliran lava pada tubuh gunung Anak Krakatau masih berada pada radius 5 km dari titik erupsi.

"Pada saat ini yang terjadi adalah pertumbuhan kembali tubuh Anak Krakatau di bagian Barat daya-Barat yang prosesnya yang bisa dilihat adalah erupsi erupsi kecil, aliran lava, dan jatuhan material pijar di sekitar titik erupsi yang merupakan fenomena yang akan terus berlangsung hingga tercipta kembali tubuh gunung anak krakatau," ucapnya.

Berdasarkan pemantauan PVMBG, Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi pada Kamis (5/1/2023) pukul 00:13 WIB. Tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 750 meter di atas puncak atau kurang lebih 907 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 1590 detik.

"Kami mengimbau masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif," kata Oktory.

Baca juga artikel terkait ERUPSI GUNUNG ANAK KRAKATAU atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan