tirto.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan aktivitas erupsi berupa lontaran abu yang keluar dari kawah Gunung Anak Krakatau di perairan Selatan Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan, teramati tujuh kali letusan dengan tinggi 500-3000 meter dengan warna asap kelabu dan hitam. Laporan ini berdasarkan pemantauan pada pagi ini pukul 06:00 hingga 12:00 WIB, siang.
“Jumlah 7 letusan dengan amplitudo 29-75 mm, durasi 25-802 detik,” kata Hendra dalam keterangan resmi, Jumat (9/6/2023).
Hendra menyatakan dengan aktivitas ini, gunung Anak Krakatau masuk menjadi level tiga atau status siaga.
“Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih, kelabu, dan coklat dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 25-300 m di atas puncak kawah,” jelas Hendra.
Ia menambahkan, berdasarkan pengamatan tidak terdengar suara dentuman.
“Cuaca berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat daya. Suhu udara 26-28 °C dan kelembaban udara 49-75 persen,” sambungnya.
Adapun petugas pos pemantau gunung api Anak Krakatau Pasauran, Deny Mardiono menyatakan gunung berapi tersebut mengeluarkan abu vulkanik yang mengarah ke barat daya.
“Tinggi kolom letusan teramati ± 800 m di atas puncak (± 957 m di atas permukaan laut),” ujar laporannya.
Editor: Restu Diantina Putri