Menuju konten utama
IPS

Profil Provinsi Banten: Sejarah, Geografi dan Peta

Profil provinisi Banten, sejarah Banten dan letak geografis Banten.

Profil Provinsi Banten: Sejarah, Geografi dan Peta
Seorang perempuan Baduy Luar membawa hasil kebun (3/5/21). Suku Baduy Luar di Desa Kanekes, Lebak, Banten, mencoba bertahan di tengah pandemi yang berimbas pada jumlah wisatawan. (tirto.id/Bhagavad Sambadha)

tirto.id - Provinsi Banten adalah salah satu Provinsi di Pulau Jawa yang masuk ke dalam wilayah administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Provinsi Banten memiliki ibu kota yang terletak di Kota Serang dengan luas wilayah 9.662,92 Km2.

Wialyah tersebut tediri dari 4 Kota, 4 Kabupaten, 155 Kecamatan, 1.238 Desa, dan 313 Kelurahan.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten tahun 2021, total populasi Provinsi Banten mencapai 12.145.161 jiwa.

Penduduk Provinsi ini mayoritas memeluk agama Islam dengan persentase lebih dari 94 persen. Selebihnya, merupakan pemeluk agama lain seperti Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Buddha, Hindu, dan Konghuchu.

Provinsi ini juga terkenal dengan keberadaan Suku Baduy yang merupakan salah satu suku di Indonesia yang memilih hidup sesuai tradisi jauh dari modernisasi.

Penduduk Provinsi Banten mayoritas menggunakan bahasa Sunda dalam berkomunikasi sehari-hari.

Dikutip laman resmi Pemerintah Provinsi Banten, mayoritas penduduk asli di Provinsi Banten berbicara menggunakan dialek yang merupakan turunan dari bahasa Sunda Kuno.

Dialek tersebut dikelompokkan sebagai bahasa kasar dalam bahasa Sunda modern, yang memiliki beberapa tingkatan dari tingkat halus sampai tingkat kasar (informal), yang pertama tercipta pada masa Kesultanan Mataram menguasai Priangan (bagian tenggara Provinsi Jawa Barat).

Namun demikian, di Wilayah Banten Selatan Seperti Lebak dan Pandeglang menggunakan Bahasa Sunda Campuran, Sunda Kuno, Sunda Modern dan Bahasa Indonesia.

Sedangkan, di Serang dan Cilegon, bahasa Jawa Banten digunakan oleh etnik Jawa. Dan, di bagian utara Kota Tangerang, bahasa Indonesia dengan dialek Betawi juga digunakan oleh pendatang beretnis Betawi.

Di samping bahasa Sunda, bahasa Jawa dan dialek Betawi, bahasa Indonesia juga digunakan terutama oleh pendatang dari bagian lain Indonesia.

Sejarah Provinsi Banten

Provinsi Banten adalah hasil pemekaran dari wilayah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2000. Dasar hukum berdirinya Provinsi ini tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2000.

Menurut laman resminya, pada awal berdiri Provinsi Banten tercatat memiliki 2 (dua) Kota yaitu Tangerang dan Cilegon dan 4 (empat) Kabupaten, yaitu Serang, Pandeglang, Lebak, Tangerang.

Kemudian, pada tahun 2007 Provinsi Banten mengalami pemekaran wilayah sehingga terbentuk dua Kota baru, yakni Kota Serang dari Kabupaten Serang berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Serang di Provinsi Banten.

Selanjutnya pada tahun 2008, kembali terjadi pemekaran wilayah dan terbentuklah Kota Tangerang Selatan dari Kabupaten Tangerang tercantum dalam UU Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten.

Letak Geografis Provinsi Banten

Wilayah Provinsi Banten terletak pada titik koordinat 105⁰01'11"- 106⁰07'12" Bujur Timur dan 05⁰07'50" - 07⁰01'01" Lintang Selatan.

Wilayah tersebut berbatasan dengan sejumlah wilayah di sekitarnya, sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia.

Kemudian, sebelah barat berbatasan dengan Selat Sunda. Sedangkan sebelah timur berbatasan dengan DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat.

Secara topografi, wilayah Provinsi Banten sebagian besar merupakan dataran rendah yang memiliki ketinggian 0 – 200 mdpl.

Sebagian kecil memiliki ketinggian berkisar 201-2.000 mdpl di Lebak Tengah, dan 501 – 2.000 mdpl di Lebak Timur.

Baca juga artikel terkait BANTEN atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dhita Koesno