Menuju konten utama
Sejarah Teknologi

Sejarah Komputer: Terinspirasi Sempoa, Kelak Berwujud Molekul

Sejarah komputer terinspirasi sempoa sebagai alat hitung. Kini, sedang dikembangkan komputer berwujud molekul untuk masa depan.

Sejarah Komputer: Terinspirasi Sempoa, Kelak Berwujud Molekul
Ilustrasi Komputer. ANTARA FOTO/Moch Asim

tirto.id - Komputer mempermudah manusia dalam berbagai hal. Sejarah komputer –yang awalnya digunakan sebagai alat hitung sebagaimana asal namanya yakni komputasi (penghitungan)– terinspirasi dari sempoa? Saat ini, ada pihak yang sedang mengembangkan komputer untuk masa depan dengan wujud molekul.

Sejarah awal komputer bermula ditemukannya sempoa di Babilonia (termasuk wilayah Irak sekarang) sekitar 2.000 tahun yang lalu. Sempoa atau abacus dapat dianggap sebagai cikal-bakal mesin komputasi.

Sempoa di Babilonia digunakan untuk menghitung dengan menggunakan biji-bijian yang dapat digeser dan diatur di sebuah rak kayu. Kendati begitu, ada sebagian pihak yang meyakini bahwa sempoa sudah terlebih dulu ditemukan di Cina.

Nantinya, dari sempoa, teknologi mesin hitung terus berkembang hingga terciptalah komputer. Namun, komputer pada akhirnya tidak sekadar menjadi mesin hitung belaka. Alat ini bisa digunakan lebih kompleks dan sangat membantu pekerjaan manusia.

Perkembangan komputer dibagi menjadi beberapa era. Berubahnya suatu era ditandai dengan perubahan yang drastis atau penemuan ikonik yang berdampak pada kerja komputer yang lebih modern dibandingkan era sebelumnya.

Sebelum Abad ke-20 M

Generasi pertama teknologi komputer disebut dengan Era Mekanik yang berlangsung sebelum memasuki abad ke-20 Masehi. Ide menciptakan mesin untuk memecahkan masalah matematika dapat ditelusuri setidaknya sampai awal abad ke-17.

Salah satunya pada 1642 ketika penemu asal Perancis, Blaise Pascal, menciptakan alat bantu hitung. Pascal, yang ayahnya bekerja sebagai petugas penarik pajak, merancang mesin hitung dengan menambahkan akses memasukan angka atau nomor untuk hitung cepat.

Penemuan Pascal ini sangat membantu pekerjaan ayahnya. Nantinya, alat hitung atau komputasi generasi pertama ciptaan Pascal ini berkembang dan dikenal dengan sebutan kalkulator.

Selanjutnya ada Charles Babbage. Jack Copeland dalam The Modern History of Computing (2000) memaparkan bahwa Babbage adalah ahli matematika, filsuf, penemu dan insinyur mesin. Ia merintis konsep komputer digital pertama yang dapat diprogram. Mesin milik Babbage ini disebut Difference Engine.

Penelitiannya yang didanai oleh pemerintah Inggris dimulai pada 1822, tetapi tak pernah selesai. Pantang menyerah, Babbage membuat mesin yang lebih canggih yaitu Analytical Engine pada 1842 walaupun penemuan ini juga tidak rampung. Atas kiprahnya itu, Babbage kerap disebut sebagai Bapak Komputer Dunia.

Pada 1890 tercatat nama Herman Hollerith yang bekerja di Biro Sensus Amerika Serikat. Ia merancang sistem kartu untuk menghitung sensus penduduk dan menyelesaikan tugasnya hanya dalam waktu tiga tahun sehingga menghemat uang pemerintah hingga 5 juta dolar AS.

Komputer atau alat hitung yang dikembangkan oleh Hollerith dapat membaca informasi yang telah dimasukkan ke dalam kartu secara otomatis, tanpa bantuan manusia.

Generasi I: 1937-1946

Perang Dunia Kedua memunculkan kebutuhan besar akan kapasitas komputer, terutama untuk militer. Perang memerlukan senjata baru dibuat untuk tabel lintasan dan data penting lainnya.

Tahun 1942, dua mahasiswa Teknik Elektro Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat, yakni John P. Eckert John W. Mauchly serta sejumlah rekan mereka merancang komputer elektronik berkecepatan tinggi untuk membantu pekerjaan itu.

Martin H. Weik dalam The ENIAC Story (1961) menyebut perangkat mesin tersebut dikenal dengan nama ENIAC (Electronic Numerical Integrator and Computer).

Di Amerika Serikat pula, pada periode ini muncul juga seorang ilmuwan bernama John Vincent Atanasoff. Dibantu oleh asistennya, Clifford Berry, ia mendesain komputer yang dapat menyelesaikan 29 persamaan secara bersamaan. Ini menandai pertama kali komputer dapat menyimpan informasi di memori utamanya.

Generasi II: 1947-1962

Tiga peneliti dari Bell Laboratories yang bermarkas di Amerika Serikat, yakni William Shockley, John Bardeen, dan Walter Brattain menciptakan transistor pada 1947. Transistor menggantikan tube vakum di televisi, radio, dan komputer. Akibatnya, ukuran mesin-mesin elektrik berkurang drastis.

Tahun 1951, komputer pertama untuk komersial diperkenalkan ke publik, yakni Universal Automatic Computer (Univac 1). Dikutip dari tulisan L.R. Johnson berjudul “Coming to grips with Univac,” dalam IEEE Annals of the History of Computing (2006), mesin ini dirancang oleh John Adam Presper Eckert Jr. dan John Mauchly di Amerika Serikat.

Selama periode ini, lebih dari 100 bahasa pemrograman komputer dikembangkan. Komputer juga memiliki memori dan sistem operasi. Beberapa hal sudah ditambahkan guna melengkapi komputer seperti kaset dan tape sebagai input dan printer untuk output.

Bahasa komputer pertama dikembangkan oleh seorang ahli komputer yang juga perwira tinggi Angkatan Laut Amerika Serikat, Grace Hopper, pada 1953. Selanjutnya, tim IBM yang dipimpin John Backus dari Universitas Michigan merumuskan bahasa pemrograman.

Generasi III: 1963-1972

Transistor justru menjadikan komputer lebih cepat panas. Komputer generasi sebelumnya pun mulai ditinggalkan. Seorang ilmuwan bernama Jack Billy, mencoba kembali melakukan penelitian.

Sebenarnya, Kirby sudah menciptakan komponen yang lebih canggih dari transitor pada 1958,yakni Integrated Circuit (IC) yang berupa chip kecil namun bisa mengumpulkan dan menampung banyak komponen menjadi satu.

Penemuan sirkuit terintegrasi inilah yang membawa terobosan teknologi pada komputer generasi ketiga. Dengan penemuan ini, komputer menjadi lebih ringkas dan berukuran lebih kecil, namun lebih kuat, lebih andal, dapat menjalankan banyak program yang berbeda secara bersamaan.

Generasi IV: 1972-1984

Di periode ini telah ditemukan teknologi yang lebih mutakhir lagi. Prosesor dapat dimasukkan ke dalam satu chip, beserta beberapa elemen utama untuk seluruh komputer sederhana chip.

Intel yang dibentuk pada awal dekade 1970-an meluncurkan chip Dynamic Access Memory (DRAM) pertama. Tak lama berselang, Alan Shugart memimpin tim IBM menciptakan floppy disk yang memungkinkan data untuk dibagikan di antara komputer.

Tahun 1973, anggota staf peneliti Xerox bernama Robert Metcalfe mengembangkan Ethernet untuk menghubungkan beberapa komputer dan perangkat keras lainnya. Perkembangan komputer terbilang pesat dalam periode ini.

Sistem Operasi Disk Microsoft (MS-Dos) lahir pada 1980. Setahun kemudian, IBM memperkenalkan komputer pribadi (PC) untuk penggunaan di rumah dan di kantor. Pada 1984, giliran Apple yang merilis Macintosh sebagai komputer andalannya.

Generasi V: 1984-1990

Periode ini melihat pengenalan mesin dengan ratusan prosesor yang semuanya dapat bekerja pada bagian yang berbeda dari satu program tunggal. Tahun 1990, dimungkinkan untuk membuat chip dengan sejuta komponen. Memori semikonduktor menjadi standar pada semua komputer.

1990-Sekarang

Tahun 1990, dikembangkan HyperText Markup Language (HTML) sehingga memunculkan World Wide Web. Dua tahun kemudian, Mikroprosesor Pentium memajukan penggunaan grafis dan musik pada PC. Selanjutnya pada 1994, komputer/ PC mulai bisa digunakan untuk bermain game.

Sejak saat itu, perkembangan teknologi-informasi semakin kencang, termasuk dengan kian merasuknya internet dalam kehidupan manusia, dan otomatis, kebutuhan akan komputer dengan teknologi mutakhir juga semakin tinggi.

Dikutip dari LiveScience, The Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) mengembangkan program "Informatika Molekuler" pada 2017. Dengan program ini, komputer di masa depan dimungkinkan berbentuk molekul.

Baca juga artikel terkait KOMPUTER atau tulisan lainnya dari Rachma Dania

tirto.id - Teknologi
Kontributor: Rachma Dania
Penulis: Rachma Dania
Editor: Iswara N Raditya