tirto.id - Pergantian kabinet sering dilakukan saat Indonesia menerapkan sistem demokrasi liberal atau parlementer. Hal ini dipicu oleh sistem multipartai yang menimbulkan persaingan antargolongan. Akibatnya, masa kerja setiap kabinet hanya mampu bertahan seumur jagung.
Namun, tidak semua kabinet berusia pendek. Salah satunya Kabinet Ali Sastroamijoyo I, yang menjabat selama lebih dari dua tahun, tepatnya sejak Juli 1953 hingga Agustus 1956. Masa pemerintahan kabinet ini termasuk yang terpanjang kedua setelah Kabinet Juanda.
Sesuai namanya, Kabinet Ali Sastroamijoyo 1 dipimpin oleh perdana menteri bernama Ali Sastroamidjojo. Ia memimpin kabinet tersebut dengan dibantu oleh Wongsonegoro.
Latar Belakang Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 dan Partai Pendukung
Latar belakang Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 dibentuk setelah Kabinet Wilopo jatuh pada 3 Juni 1953. Kabinet yang dipimpin sebelum Ali memilih mengundurkan diri setelah mengalami beberapa masalah dalam kerja-kerjanya.
Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 menempati kursi pemerintahan setelah memperoleh dukungan dari banyak partai, termasuk Nahdlatul Ulama (NU), Partai Nasional Indonesia (PNI), dan Partai Indonesia Raya (PIR).
Semua partai pendukung Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 memiliki setidaknya satu wakil yang menduduki posisi penting secara struktural. Berikut daftar partai pendukung Kabinet Ali Sastroamidjojo 1:
- Partai Nasional Indonesia
- Persatuan Indonesia Raya
- Nahdlatul Ulama
- Partai Rakyat Nasional
- Sarikat Kerakyatan Indonesia
- Partai Syarikat Islam Indonesia
- Partai Buruh
- Barisan Tani Indonesia
- Partai Sosialis Indonesia
- Persatuan Tarbiyah Islamiyah
Program Kerja Kabinet Ali Sastroamidjojo 1
Selama menjabat di pemerintahan, Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 memiliki sejumlah program kerja. Berdasarkan "Modul Pembelajaran SMA: Sejarah Indonesia" berikut daftar program kerja Kabinet Ali Sastroamidjojo 1:
- Meningkatkan keamanan dan kemakmuran.
- Menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu) dengan segera.
- Membebaskan Irian Barat secepatnya.
- Melaksanakan politik bebas-aktif.
- Meninjau kembali persetujuan Konferensi Meja Bundar (KMB).
- Menyelesaikan pertikaian politik.
Keberhasilan Kabinet Ali Sastroamidjojo 1
Selama masa pemerintahannya berlangsung, Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 mampu menoreh beberapa prestasi. Dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Sejarah Indonesia Kelas XII (2020), berikut tiga keberhasilan Kabinet Ali Sastroamijoyo:
1. Merampungkan persiapan pemilu 1955
Keberhasilan Kabinet Sastroamidjojo yang pertama adalah merampungkan persiapan pemilihan umum (pemilu). Berkat program kerja yang berjalan dengan lancar, pemilu pertama direncanakan berlangsung pada 29 September 1955.2. Membaiknya hubungan dengan Cina
Pada masa pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo 1, pemerintah Indonesia berhasil memperbaiki hubungan dengan Cina.Hubungan yang terjalin baik tersebut berimpak pada kebijakan Kabinet Ali Sastroamidjojo 1. Salah satunya adalah penerapan sistem ekonomi baru bernama Ali-Baba oleh Menteri Perekonomian Iskaq Cokrohadisuryo. Sistem ekonomi tersebut berupa kerja sama antara pengusaha pribumi dengan pengusaha Tionghoa.
3. Menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika (KAA)
Terselenggaranya KAA pada 1955 bisa dibilang merupakan keberhasilan Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 yang utama, khususnya di bidang politik luar negeri. Konferensi tersebut bermakna penting bagi negara-negara di Asia-Afrika. Konferensi tersebut juga memantik peristiwa penting lainnya, seperti- Australia dan Amerika berusaha menghapuskan politik apartheid di negaranya; serta
- Indonesia memperoleh dukungan diplomasi dari negara Asia-Afrika dalam usaha untuk menyatukan Irian Barat di PBB.
Penyebab Jatuhnya Kabinet Ali Sastroamidjojo 1
Meskipun menorehkan sejumlah prestasi, kepemimpinan dan program kerja Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 hanya bertahan selama lebih kurang dua tahun. Ali terpaksa harus mengembalikan mandatnya kepada presiden Soekarno pada 1955.
Hal ini dipicu oleh serangkaian permasalahan yang terjadi selama masa pemerintahan berjalan. Berikut penyebab jatuhnya Kabinet Ali Sastroamidjojo 1:
- Konflik antara PNI dan NU, menyebabkan NU menarik dukungan dan menterinya dari kabinet.
- Terjadi masalah keamanan akibat pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Aceh.
- Terjadi konflik internal antara kabinet dengan TNI AD.
- Maraknya korupsi dan inflasi menyebabkan kondisi ekonomi memburuk.
Susunan Kabinet Ali Sastroamidjojo 1
Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 dibentuk oleh Presiden Sukarno melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 132 Tahun 1953.
Selama menjalankan roda pemerintahan, Perdana Menteri Ali dan wakilnya, Wongsonegoro dibantu oleh 17 kementerian. Dikutip dari situs web resmi Sekretariat Kabinet, berikut susunan pemerintahan pada masa Kabinet Ali Sastroamidjojo 1.
Perdana Menteri dan Wakil Perdana Menteri
- Perdana Menteri: Ali Sastroamijoyo
- Wakil Perdana Menteri: Wongsonegoro
Menteri-menteri
- Menteri Luar Negeri: R. Sunarjo
- Menteri Dalam Negeri: Hazairin
- Menteri Perekonomian: Iskaq Tjokrohadisurjo
- Menteri Keuangan: Ong Eng Die
- Menteri Pertahanan: Iwa Kusumasumantri
- Menteri Kehakiman: Djody Gondokusumo
- Menteri Penerangan: F. L. Tobing
- Menteri Perhubungan: Abikusno Tjokrosujoso dan digantikan oleh Rooseno
- Menteri Pekerjaan Umum: Rooseno dan digantikan oleh Mohammad Hasan
- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Mohammad Yamin
- Menteri Perburuhan: S.M. Abidin
- Menteri Pertanian: Sadjarwo
- Menteri Agama: Masjkur
- Menteri Kesehatan: F.L. Tobing dan Lie Kiat Teng (Mohammad Ali)
- Menteri Sosial: Pandji Suroso
- Menteri Negara Kesejahteraan Umum: Sudibjo
- Menteri Negara Urusan Agraria: Mohammad Hanafiah
Penyelaras: Fadli Nasrudin