Menuju konten utama

Satu Warga Sinjai Meninggal saat Menanti Jokowi, Istana Berduka

Atas nama Sekretariat Presiden, Yusuf, mengapresiasi kehadiran Kamaluddin dan warga Sinjai yang mau menunggu serta menyapa Jokowi. 

Satu Warga Sinjai Meninggal saat Menanti Jokowi, Istana Berduka
Suasana gladi Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/8/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.

tirto.id - Seorang warga Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Kamaluddin, dikabarkan meninggal dunia saat menanti iring-iringan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan meninjau RSUD Sinjai, Kamis (4/7/2024). Kamaluddin kejang-kejang hingga jatuh tak sadarkan diri sebelum dinyatakan meninggal dunia.

Petugas keamanan yang berada di lokasi langsung membawa korban ke RSUD Sinjai untuk mendapatkan perawatan medis. Kabar tersebut pun sudah diketahui pihak istana.

Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menyampaikan duka cita. Yusuf mengakui sudah menerima kabar Kamaluddin yang meninggal dari laporan Pemerintah Kabupaten Sinjai maupun bagian pengamanan wilayah.

"Tentu kami sangat sedih dan menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Bapak Kamaluddin," kata Yusuf dalam keterangan pers, Jumat (5/7/2024).

Atas nama Sekretariat Presiden, Yusuf, mengapresiasi kehadiran Kamaluddin dan warga Sinjai yang mau menunggu serta menyapa Jokowi. Dia mendoakan agar Kamaluddin diterima disisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan dapat menerima dengan sabar.

"Kami sangat menghargai atas antusias masyarakat yang ingin menyapa dan menyambut Bapak Presiden beserta Ibu Negara, semoga kita semua senantiasa diberi kesehatan dan lindungannya," kata Yusuf.

"Semoga Allah mengampuni almarhum dan menempatkannya dalam surga-Nya. Untuk Keluarga yang ditinggalkan agar diberikan kesabaran dan ketabahan," kata dia.

Baca juga artikel terkait PRESIDEN JOKOWI atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Flash news
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Intan Umbari Prihatin