tirto.id - Jakarta dipercayai sebagai tuan rumah International Mayors Forum (IMF) 2024 yang berlangsung pada 2-4 Juli 2024 di Grand Hyatt Hotel Jakarta. Forum ini untuk bertukar pikiran dan pengalaman antarkota di dunia yang menyoroti urgensi pembangunan berkelanjutan. Hal itu sejalan dengan tema IMF 2024: Accelerating Action at the Local Level to Achieve the 2030 Agenda and Sustainable Development Goals.
Dalam pembukaan forum ini, Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan, penyelenggaraan IMF 2024 menjadi langkah penting dalam perjalanan kolektif menuju pembangunan berkelanjutan. Penguatan sinergi dari berbagai pihak, baik dukungan finansial maupun non-finansial serta kerja sama regional, sangat dibutuhkan untuk memastikan Sustainable Development Goal(SDGs) tercapai pada 2030.
“IMF 2024 ini membicarakan program-program SDGs yang akan dilakukan, dengan komitmen-komitmen untuk mencapai titik akhirnya nanti pada tahun 2030,” katanya saat membuka IMF 2024, Selasa (2/7/2024).
Jakarta, lanjut Heru, telah mengintegrasikan prinsip tujuan pembangunan berkelanjutan ke dalam rencana pembangunan daerah, salah satunya melalui Rencana Aksi Daerah SDGs. Dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Agenda 2030, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan sejumlah upaya yang berfokus pada beberapa hal.
Pertama, penanggulangan kemiskinan, peningkatan akses terhadap pendidikan berkualitas, pengurangan ketimpangan, serta peningkatan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, dengan meningkatkan akses terhadap layanan dasar dan infrastruktur dasar perkotaan.
“Alokasinya sekitar Rp 18,96 triliun untuk pengentasan kemiskinan. Alokasi ini tidak ada di kota-kota lain di Indonesia. Hanya ada di Jakarta dan besarnya luar biasa dalam rangka mengimplementasikan SDGs,” ujar Pj. Gubernur Heru.
Kedua, DKI Jakarta berkomitmen mengurangi kelaparan, dengan mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui berbagai inisiatif, seperti praktik pertanian perkotaan (urban farming), menjaga stok pangan melalui peranan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Food Station Tjipinang Jaya, dan melaksanakan program sembako murah di berbagai kelurahan di Jakarta dengan bersinergi bersama pihak swasta.
Ketiga, Jakarta terus berupaya menciptakan kota dan komunitas yang berkelanjutan dengan melakukan berbagai program, seperti penataan kampung kumuh, pembangunan rumah susun sederhana, serta konsolidasi tanah vertikal bagi masyarakat prasejahtera, untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Selanjutnya, Jakarta terus berkomitmen meningkatkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) hingga 30 persen pada 2030. Sepanjang 2023-2024, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menanam sekitar 287.000 pohon, 138.000 mangrove, dan 8,8 juta tanaman. Terutama di daerah yang sebelumnya kekurangan ruang hijau, untuk meningkatkan lingkungan perkotaan serta kualitas hidup penduduk.
Pemprov DKI Jakarta juga melakukan pengendalian banjir dengan sinergi bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam mempercepat pembangunan tanggul pengaman pantai (National Capital Integrated Coastal/NCICD), untuk melindungi pesisir Jakarta dari kenaikan muka air laut. Lalu, sebagai pusat aktivitas penduduk, Jakarta berupaya menghadirkan layanan transportasi berkelanjutan, dengan mendorong 70 persen People Near Transit, yakni mayoritas penduduk beraktivitas di sekitar titik/simpul moda transportasi dan menciptakan kemandirian kawasan.
Pemprov DKI Jakarta pun berupaya memastikan kemudahan akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi, dengan meningkatkan jaringan distribusi air bersih perpipaan, berinvestasi pada teknologi desalinasi, serta meningkatkan penangkapan air hujan untuk mencapai target 100 persen cakupan air bersih perpipaan pada 2030.
Jakarta terus berupaya pula meningkatkan kesetaraan gender, dengan memberikan kesempatan karier yang setara. Saat ini, 57,58 persen dari total pegawai yang bekerja di Pemprov DKI Jakarta adalah perempuan, dengan 27,1 persen dari puncak kepemimpinan tertinggi di DKI Jakarta dijabat perempuan.
“Kami percaya, dengan terus menjaga komitmen terhadap kesetaraan gender akan mendorong terwujudnya masyarakat yang inklusif,” ucap Heru.
Deklarasi Wali Kota Dunia
IMF 2024 yang berlangsung selama tiga hari ini diikuti lebih 200 peserta dari 33 negara dan 63 pemerintah kota di kawasan Afrika, Asia Pasifik, Amerika Latin, dan Asia Barat itu berakhir dengan pernyataan atau deklarasi bersama.
Melalui Deklarasi Jakarta, IMF 2024 telah menghasilkan komitmen untuk mendorong lingkungan kota yang tangguh, adaptif, dan inklusif di tengah perubahan iklim, untuk membangun ekonomi lokal yang sejahtera, serta memastikan tidak ada yang tertinggal. Semua pihak berjanji untuk mengidentifikasi dan menangani faktor kunci atau jalur investasi untuk Enam Transisi SDGs, yaitu sistem pangan, akses dan keterjangkauan energi, konektivitas digital (termasuk kecerdasan buatan), pendidikan, pekerjaan dan perlindungan sosial, perubahan iklim, serta hilangnya keanekaragaman hayati dan polusi.
Komitmen bersama tersebut akan diwujudkan masing-masing kota partisipan melalui Peningkatan Tata Kelola Multilevel Horizontal dan Vertikal, Inovasi Lokal, Kebijakan dan Pembiayaan Terintegrasi, Transformasi Digital, Inklusivitas Ekonomi, Praktik Lingkungan, Pendekatan Sinergis, dan Keterlibatan Komunitas. Untuk mendukung komitmen tersebut, terdapat tindakan yang akan dilakukan, yaitu membangun kemitraan multi-stakeholder, membuat tata kelola pemerintahan berbasis data, serta memetakan kesenjangan sosial untuk menjamin pembangunan yang adil dan terpadu.
“Demikian pernyataan bersama yang telah dibacakan intisari dari berbagai gagasan yang disampaikan selama pelaksanaan International Mayors Forum 2024," tutur Heru Budi selepas para pemimpin kota dunia membacakan deklarasi bersama Kamis (4/7/2024).
Heru Budi berharap, aspek-aspek utama yang telah disepakati dan dituangkan dalam pernyataan bersama hendaknya tidak berakhir sebagai wacana semata. Dokumen di atas, tegasnya, harus menjadi naskah yang mencatatkan berbagai pemikiran, pencapaian dan tantangan, serta sumber informasi dalam menghadirkan inisiatif baru untuk mempercepat implementasi agenda 2030.
“Berbagai aspirasi ini kiranya dapat disertakan dalam agenda UN’s Summit of the Future yang akan digelar pada September mendatang. Bersama kita kuatkan komitmen dan sinergi untuk mewujudkan cita-cita pembangunan yang berkelanjutan,” ungkap Heru.
Toyota City Jadi Tuan Rumah IMF 2025
Selain itu, Heru Budi juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan, sehingga Jakarta menjadi tuan rumah penyelenggaraan IMF 2024. Dalam kesempatan tersebut, Jakarta menyerahkan mandat kepada Toyota City untuk menjadi tuan rumah IMF 2025.
”Selamat kepada Wali Kota Toyota City Bapak Toshihiko Ota dan Ketua Dewan Toyota City Council Bapak Toshiaki Haneda. Harapan terbaik kami sampaikan kepada Toyota City agar IMF 2025 dapat terselenggara dengan sukses, serta memberikan dampak signifikan bagi upaya pembangunan berkelanjutan kawasan perkotaan,” tutur Heru.
Sementara itu, Toshihiko Ota mengapresiasi Jakarta sebagai tuan rumah IMF 2024. Menurutnya, IMF tahun ini sudah terselenggara dengan sangat baik di Jakarta.
“Kami selaku penyelenggara berikutnya berharap dapat memberikan yang terbaik juga. Untuk itu mohon bantuan dari semua agar kami bisa sukseskan IMF tahun depan," paparnya.
Ota mengatakan, meski memiliki latar belakang dan budaya yang berbeda, setiap kota yang mengikuti IMF mempunyai harapan serta keinginan yang sama, yakni untuk membangun masa depan cerah untuk generasi berikutnya.
“Jadi, harapan saya, semoga berikutnya Toyota City dapat melanjutkan misi dan harapan untuk memberikan yang terbaik bagi generasi selanjutnya,” pungkasnya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz