tirto.id - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengakui angka testing di Indonesia saat ini mengalami penurunan. Bahkan apabila dibandingkan pada saat puncak Omicron yang terjadi pada Februari lalu, jumlah tes pada pekan terakhir Maret mengalami penurunan drastis.
"Sayang saat ini orang yang diperiksa baik PCR atau Antigen mengalami penurunan. Di minggu ini hanya sebesar 700 ribu yang terdiri atas PCR 185 ribu, dan Antigen 517 ribu. Angka ini terbilang rendah mengingat pada puncak Omicron mencapai lebih dari 2 juta, PCR 650 ribu dan Antigen 1,4 juta," kata Wiku dalam konferensi pers virtual pada Selasa (29/3/2022).
Menurut Wiku, turunnya jumlah testing menjelang Ramadan ini salah satunya akibat dihapusnya syarat tes Antigen dan PCR bagi para pelaku perjalanan.
"Testing seyogianya bukan hanya karena syarat perjalanan, fungsi utama testing adalah satu-satunya cara untuk membedakan antara orang positif dan tidak," jelasnya.
Di sisi lain, Wiku mengungkapkan bahwa angka reproduksi efektif atau Rt yang menggambarkan potensi penularan di masyarakat, konsisten mengalami penurunan.
"Kabar baiknya Rt di Indonesia mengalami penurunan. Dibandingkan pada 10 Maret, Rt pada 24 Maret menunjukkan penurunan. Pulau Nusa Tenggara yang mengalami penurunan paling besar yaitu 0,13 persen. Dari yang sebelumnya 1,14 kini menjadi 1,01 persen," ujarnya.
Selain itu angka positivity rate atau jumlah perbandingan antara kasus positif COVID-19 dengan jumlah tes yang dilakukan juga menurun.
"Positivity rate nasional pada minggu kemarin sebanyak 5,20 persen, lebih kecil dari minggu sebelumnya yaitu 8,81 persen," pungkasnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky