tirto.id - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (Satgas COVID-19) mengaku masih terkendala dalam menyampaikan data penanganan COVID-19 secara real-time. Hal tersebut terjadi akibat proses pencatatan hingga masalah geografis.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menuturkan pemerintah terus berusaha memperbaiki kualitas data dan sinkronisasi data. Namun pekerjaan tersebut dikatakan berat.
"Sinkronisasi data ini memang suatu pekerjaan yang berat, dan Indonesia tidak pernah siap begitu juga negara-negara di dunia banyak yang tidak siap," kata Wiku dalam konferensi pers secara daring dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/9/2020).
Wiku menuturkan, kendala Indonesia cukup sulit karena Indonesia negara besar.
Kata dia, Indonesia terdiri atas ribuan pulau di 514 kabupaten kota dengan ribuan titik pencatatan. Titik pencatatan tersebut, kata Wiku perlu disinkronkan dengan data nasional Kementerian Kesehatan. Setelah validasi selesai, baru data disampaikan ke publik.
“Untuk bisa mendapatkan data yang real time sangat banyak hambatan dan tantangan yang harus dilalui baik mulai dari proses pencatatan, pelaporan, sampai dengan terkumpul suatu sistem data yang terintegrasi dari seluruh daerah tersebut, dan juga dari karakteristik geografis kita," kata Wiku.
Meski ada kendala, Wiku menuturkan Satgas berusaha keras agar data yang disampaikan mendekati real-time. Satgas ingin bekerja keras dan memberikan informasi yang terbaik kepada publik. Ia meminta publik bersabar agar pencatatan bisa berjalan dengan baik.
"Mohon bersabar dan tolong kami didukung, agar betul-betul pencatatan ini menjadi semakin baik, tidak terjadi perbedaan pendataan antara pemerintah pusat dan daerah sehingga dalam pengambilan keputusan bisa akurat karena datanya yang berkualitas," kata Wiku.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz