tirto.id - Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Rahayu Saraswati mendukung kebijakan penetapan tarif moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ia percaya harga yang ditetapkan pemerintah sudah dihitung dengan seksama.
"Pak Anies pasti berorientasi agar semua lapisan masyarakat bisa memanfaatkan MRT dengan tarif yang ditetapkan," kata Saraswati kepada wartawan di Jakarta, Selasa (2/4/2019).
Saraswati mengatakan tarif merupakan bentuk kontribusi masyarakat dalam upaya menjaga aset MRT. Dengan membayar tarif berarti masyarakat ikut bertanggungjawab menjaga kelangsungngan fasilitas umum yang disediakan pemerintah.
"Kebijakan tarif bentuk kontribusi masyarakat dalam menjaga aset bersama," ujar anggota Komisi VIII DPR RI ini.
Saraswati berharap MRT menjadi salah satu solusi DKI Jakarta dalam mengurangi kemacetan. Seperti halnya di negara-negara maju Singapura, Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia, MRT diharapkan bisa emastikan integrasi yang baik antarmoda transportasi di Jakarta.
"Semoga bermanfaat buat warga DKI Jakarta. Gunakan MRT dengan rasa tanggung jawab sebagai bagian dari aset negara," ujarnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan DPRD DKI menyetujui tarif MRT Jakarta Rp 10.000/10 km (proyeksi rata-rata perjalanan). Tarif ini terdiri atas dua komponen yakni boarding fee yang dipatok sebesar Rp 1.500 ditambah unit price per kilometer (harga per kilometer) yang dikalikan jarak. Tarif 10.000/10 km unit harga per km nya dipatok Rp 850.
Untuk tarif minimal yang dikeluarkan penumpang nantinya adalah Rp 3.000 untuk sekali masuk dan keluar di stasiun yang sama.
Dengan tarif tersebut, maka jumlah subsidi yang akan dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta mencapai Rp 672 miliar hingga akhir 2019. Jumlah subsidi berasal dari proyeksi penumpang MRT sebanyak 65.000 orang/hari dengan besaran subsidi per penumpang mencapai Rp 21.659.
Editor: Gilang Ramadhan