tirto.id - Peperangan antara Rusia dan Ukraina belum mereda. Menurut berita terbaru, menteri pertahanan Rusia Sergey Shoygu mengatakan, kini seluruh kota pelabuhan Mariupol berada di bawah kendali tentara Rusia kecuali pabrik Azovstal.
Seperti diberitakan aa.com, dalam pertemuannya dengan Presiden Vladimir Putin, Sergey mengatakan: "Mariupol telah dibebaskan oleh Angkatan Bersenjata Federasi Rusia dan pasukan Milisi Rakyat Republik Rakyat Donetsk."
Sergey menyebutkan, kota pelabuhan yang terkepung selama berminggu-minggu itu adalah "daerah yang kuat dan berbenteng, dilengkapi dengan sejumlah besar senjata berat dan peralatan militer."
Sergey juga menuduh pasukan Ukraina telah menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia, tetapi pihak Rusia "mengambil semua tindakan untuk menyelamatkan nyawa warga sipil."
Meskipun Rusia mengklaim sudah merebut Mariupol, tetapi ada satu tempat yang belum mereka kuasai, yakni pabrik Azovtal, sebagai benteng terakhir pasukan Ukraina. Menteri pertahanan Sergey mengusulkan agar tempat itu diserbu, tetapi Putin meminta pabrik itu untuk dikepung.
Berita Terkini Rusia-Ukraina di Hari ke-60 Invasi
The Guardian melaporkan, nasib orang-orang Ukraina di pabrik baja yang luas dan terkepung di Mariupol berada dalam kondisi yang tidak jelas. Pada Sabtu pagi, sebuah unit militer Ukraina merilis video yang diambil dua hari sebelumnya. Video itu menunjukkan wanita dan anak-anak bersembunyi di bawah tanah.
Persembunyian itu, ada yang dilakukan selama dua bulan sembari mengatakan mereka ingin melihat matahari.
Menurut pejabat setempat, pasukan Rusia menggempur kota-kota di Ukraina selatan dan timur sehingga menyebabkan seorang bayi berusia tiga bulan tewas, ia termasuk di antara delapa orang yang tewas ketika Rusia menembakkan rudal jelajah.
Berdasarkan keterangan Gubernur Girske, Sergiy Gayday, serangan terpisah terjadi di wilayah Lugansk timur sehingga menewaskan enam warga sipil.
Kementerian pertahanan Ukraina mengatakan, dua jenderal Rusia tewas di dekat Kherson, sementara satunya lagi masih dalam kondisi kritis. Masih menurut kementerian itu, pada hari Jumat pekan lalu, militer Ukraina menghantam pos komando tentara ke-49 Rusia.
Presiden Ukraina Zelenskiy dalam konferensi pers pada hari Sabtu, mengatakan Ukraina akan meminta lebih banyak senjata berat dari AS untuk mengalahkan Rusia .
“Begitu kami memiliki [senjata lebih banyak], setelah ada cukup banyak, percayalah, kami akan segera merebut kembali wilayah ini atau itu, yang diduduki sementara,” kata Zelenskiy.
Editor: Iswara N Raditya