Menuju konten utama

RI Punya Pabrik Amonium Nitrat, Jokowi: Bisa Produksi Peledak

Jokowi mengungkap peluang pengembangan industri pertahanan Indonesia menggunakan amonium nitrat.

RI Punya Pabrik Amonium Nitrat, Jokowi: Bisa Produksi Peledak
Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan penerima bantuan beras di Tangerang Selatan, Banten, Senin (19/2/2024).ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap peluang pengembangan industri pertahanan Indonesia menggunakan amonium nitrat. Dirinya menjelaskan bahwa amonium nitrat berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan peledak.

"Amonium nitrat ini juga menjadi bahan baku bagi industri pertahanan kita. Utamanya untuk peledak," kata Jokowi saat meresmikan Pabrik Amonium Nitrat, Bontang, Kalimantan Timur, Kamis (29/2/2024).

Jokowi menjelaskan dengan adanya pengembangan amonium nitrat menjadi bahan peledak, maka Indonesia sudah tidak lagi mengimpor bahan yang sama dari luar negeri. Dia yakin Indonesia mampu optimal dalam produksi amonium nitrat tersebut.

"Kalau kita sudah punya bahan bakunya, kita tidak tergantung dengan negara lain. Ini hanya yang perlu diproduksi di dalam negeri," kata Jokowi.

Dalam acara peresmian tersebut, Jokowi juga berharap industri pupuk dalam negeri dapat menyokong perkembangan pertanian Indonesia. Dia tidak ingin proses pertanian di Indonesia mundur hanya gara-gara permasalahan pupk.

"Kalau pupuk kita semakin meningkat produktivitasnya, tentu saja yang kita salurkan kepada petani kita akan semakin pasti," kata dia menjelaskan.

Selain itu, Joko Widodo mengungkapkan akan menambah subsidi pupuk bagi petani. Sebelumnya di 2023, Pemerintah telah memberikan subsidi sebesar 4,7 juta ton. Oleh Jokowi, subsidi tersebut dinaikkan menjadi 9,5 juta ton di 2024.

"Ini kan kita tahun kemarin itu hanya 4,7 juta ton ini akan kita kejar menjadi 9,5 juta ton," kata Jokowi.

Dirinya juga meminta proses pembagian pupuk subsidi diatur oleh pemerintah melalui kementerian terkait. Jokowi tidak ingin ada alasan musim tanam menjadi mundur karena alasan pupuk.

"Berapa ton yang akan dikirim ke petani kemudian kepastian mengenai timing kapang petani menggunakan pupuk juga itu bisa diatur oleh kementerian. Sehingga betul-betul musim tanam tidak mundur karena pupuk," kata dia.

Dirinya menceritakan permasalahan pupuk tidak hanya menjadi isu di Indonesia namun juga global. Hal itu salah satunya ditengarai oleh perang Ukraina-Rusia. Sehingga dia mengapresiasi berdirinya Pabrik Amonium Nitrat di Bontang yang baru saja diresmikan.

"Ini akan mendorong kemandirian produksi pupuk kita. Jadi tidak banyak bahan baku yang impor dari luar sehingga kalau negara yang dimana kita impor ada problem, disini tidak menjadi masalah," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait AMONIUM NITRAT atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang