Menuju konten utama

RI Kritik Kota Oxford Beri Penghargaan Tokoh Papua Benny Wenda

Pemerintah lewat Kedutaan Besar RI di London mengkritik langkah Dewan Kota Oxford yang memberikan penghargaan kepada tokoh pergerakan Papua Barat Benny Wenda.

RI Kritik Kota Oxford Beri Penghargaan Tokoh Papua Benny Wenda
BENNY WENDA. FOTO/WIKIPEDIA

tirto.id - Pemerintah lewat Kedutaan Besar RI di London mengkritik langkah Dewan Kota Oxford yang memberikan penghargaan kepada tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM) Benny Wenda.

Pihak KBRI London mempermasalahkan sikap Dewan Kota Oxford yang memberikan penghargaan Oxford Freedom of the City Award tanpa melihat latar belakang Benny di Indonesia.

"KBRI London mempertanyakan dasar pemberian penghargaan tersebut kepada yang bersangkutan sebagai “peaceful campaigner for democracy” di tengah banyaknya bukti yang mengaitkan yang bersangkutan dengan berbagai kekerasan bersenjata yang terjadi di Papua," demikian isi rilis pers yang diterbitkan KBRI London, Rabu (17/7/2019) waktu setempat, sebagaimana dirilis di laman resmi KBRI London.

KBRI London menyatakan pemberian penghargaan justru memberi legitimasi kepada Benny dan kelompoknya untuk terus meningkatkan tindakan kekerasan bersenjata terhadap warga sipil dan aparat pemerintah.

Pemerintah Indonesia mencatat pernyataan tegas Pemerintah Inggris yang mendukung penuh kedaulatan NKRI dan bahwa pemberian penghargaan tersebut tidak mewakili posisi Pemerintah Inggris.

Pemerintah Indonesia menghargai sikap Inggris yang tetap menghormati kedaulatan dan integritas wilayah RI dan pengakuan bahwa Papua adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Indonesia.

Posisi Indonesia terhadap gerakan separatisme akan tetap tegas. Indonesia tidak akan mundur satu senti pun untuk menegakkan NKRI.

Pemberian penghargaan kepada orang yang memiliki catatan kriminal seperti Benny melalui gerakan separatis bersenjata menunjukkan ketidakpahaman Dewan Kota Oxford terhadap sepak terjang yang bersangkutan selama ini dan kemajuan pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat yang sebenarnya

Dengan tindakan itu, Dewan Kota Oxford kembali melukai perasaan rakyat Indonesia. Penghargaan kepada orang tersebut merupakan kelanjutan dukungan Dewan kepada gerakan Papua Merdeka setelah memberi izin pembukaan kantor Free West Papua Campaign di Oxford pada tahun 2013. Pemberian penghargaan kepada orang tersebut juga mengurangi kredibilitas kota Oxford sebagai salah satu pusat pendidikan terkemuka di dunia.

"KBRI London berpandangan bahwa pemberian penghargaan tersebut dapat menghambat upaya peningkatan kerja sama Indonesia – Inggris, khususnya dengan Kota Oxford, terutama disaat kedua negara tengah merayakan 70 Tahun hubungan diplomatik," tutup siaran pers tersebut.

Baca juga artikel terkait OPM atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri