tirto.id - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Solo Ardianto Kuswinarno merespons dugaan makelar KTP dalam Pilkada Solo 2020 yang melibatkan kader organisasi sayap partai.
Ia menegaskan partainya tidak terlibat dugaan makelar suara yang diklaim oleh Sapardi, sekretaris organisasi sayap Partai Gerindra, Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR) Cabang Solo.
“Perlu kami luruskan bahwa saudara Sapardi saat ini sudah dinonjobkan di kepengurusan PPIR Kota Solo diganti oleh plt yang baru yaitu saudara Letkol Yusuf,” kata Ardianto saat dihubungi reporter Tirto, Rabu (9/12/2020).
Oleh sebab itu, ia menampik Gerindra terkait dengan manuver dari Sapardi yang mengklaim sebagai operator pengumpulan KTP dukungan pasangan independen Pilkada Solo, Bagyo Wahyono-FX Suparjo (Bajo) dan dibayar Rp1,5 miliar.
“Apa yang disampaikan Saudara sapardi tidak ada hubunganya dengan Gerindra di Kota Solo. Betul dulu Sapardi memang sempat masuk sayap partai yaitu PPIR,” kata dia.
Ardianto menegaskan Gerindra sepenuhnya mendukung pasangan Gibran-Teguh yang menjadi lawan Bajo. Selain Gerindra, seluruh partai di Solo kecuali PKS, menyatakan dukungan ke Gibran, putra sulung Presiden Joko Widodo.
Sapardi punya relasi tak mulus dengan Gerinda. Ia sempat berseteru sejak Pilpes 2019 karena dana saksi yang harus diterima tak dibayarkan oleh Partai Gerindra Solo.
“Saya sampai bilang ke DPD Gerindra Jawa Tengah jangan sampai ada Gerakan Prabowo yes Gerindra no,” kata Sapardi akhir November lalu, ditemui reporter Tirto di Solo.
Terkait pekerjaannya mengumpulkan KTP untuk paslon independen Bajo, Sapardi mengklaim menerima dana sebesar Rp1,5 miliar.
Dalam laporan Tirto berjudul Pilkada Solo: Dugaan Makelar KTP agar Gibran Tak Lawan Kotak Kosong ditulis peran Sapardi lengkap.
“[Saya] dimintai bantu meloloskan [Bajo] karena kaitannya dengan keamanan Kota Solo. Supaya situasi di Solo tetap kondusif. [Gibran] harus ada lawan,” klaim Sapardi.
Terkait relasi Pilpres 2019, Ardianto mengakui sempat bekerja sama dengan Sapardi. Saat ditanya terkait dengan kapasitas Sapardi yang mengklaim dapat mengumpulkan ribuan KTP dukungan, Ardianto menjawab “kalau penilaian saya saat itu, mungkin Pak Sapardi hanya menjual data seperti yang disampaikan sekarang ini."
- PKS di Pilkada Solo: Abstain, Terserah Kader Mau Coblos atau Tidak
- Berbagai Kejanggalan Kasus Laskar FPI Pengawal Rizieq Vs Polisi
- Pilkada Saat Pandemi: Potensi Politik Uang Berkedok Bansos COVID-19
- Dugaan Bagi-Bagi Duit Komisioner KPU Solo di Pilkada 2020
- Pilkada Solo: Dugaan Makelar KTP agar Gibran Tak Lawan Kotak Kosong
- Duduk Perkara Pujian Gatra & Charta Politika ke Juliari Batubara
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Zakki Amali