Menuju konten utama

Resmikan Graduasi 1000 KPM di Pemalang, Gus Ipul Jaring Masukan

Mensos Gus Ipul meminta masukan dari warga penerima bansos saat mewisuda 100 KPM PKH di Pemalang yang telah tergraduasi. 

Resmikan Graduasi 1000 KPM di Pemalang, Gus Ipul Jaring Masukan
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menghadiri acara graduasi 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Pendopo Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Senin (17/10/2025). FOTO/dok.Kemensos

tirto.id - Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf (Gus Ipul), meresmikan graduasi 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bansos Program Keluarga Harapan (PKH) di Pendopo Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada Senin (17/10/2025).

Tak hanya 'mewisuda' KPM bansos, Gus Ipul juga berdialog dengan warga. Salah satu KPM yang digraduasi, Fatimah Tulzahro, diminta oleh Gus Ipul untuk menceritakan kondisinya.

Kepada Gus Ipul, Fatimah bercerita ia menerima bansos PKH sejak 2020, saat itu pandemi Covid-19 mulai melanda Tanah Air.

Ibu dua anak ini bekerja sebagai penjual makanan di kantin sebuah sekolah di Pemalang. Di sekolah yang sama, suaminya bekerja menjadi tukang kebun.

Perekonomian keluarganya sempat memasuki masa sulit saat pandemi terjadi. Ketika para siswa harus belajar di rumah, Fatimah otomatis tidak bisa berjualan di kantin sekolah.

Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, kala itu dia menawarkan jasa asisten rumah tangga (ART) dari rumah ke rumah. Bebannya menjadi lebih ringan karena pada saat bersamaan ia terjaring menjadi penerima bansos PKH.

"Ketika itu, saya mendapat PKH melalui jalur seleksi. Dalam satu desa [yang] mendapatkan undangan beberapa ratus orang. Alhamdulillah, dari sekian banyak [warga yang diseleksi], saya lolos seleksi," kata Fatimah.

Kini, setelah menerima bansos selama lima tahun, Fatimah mengaku bisa tidak bergantung lagi kepada bantuan pemerintah. Dia pun siap menjadi mandiri dengan mengikuti program pemberdayaan hasil kolaborasi Kementerian Sosial (Kemensos) bersama sejumlah pihak.

Gus Ipul sempat menegaskan kesiapan Fatimah itu, "Ibu sudah siap betul graduasi?"

"Siap. Insyaallah," jawab Fatimah dengan mantap.

Gus Ipul Minta Masukan dari KPM

Di tengah dialog, Gus Ipul meminta pula masukan dari Fatimah terkait penyaluran bansos. Menurut Mensos, kementeriannya memerlukan masukan dari KPM agar bisa bekerja dengan lebih baik.

"Sekarang apa nasihat Ibu [Fatimah] untuk Menteri Sosial? Ibu nasihatnya apa untuk saya? Nasihatnya apa? Nggak usah malu-malu, nasihati aja. Menteri Sosial ini harus dinasihati, pejabat-pejabat ini harus dinasihati oleh ibu," ujar Gus Ipul.

Menjawab permintaan sang menteri, Fatimah kemudian menyampaikan sarannya mengenai kriteria penerima bansos. Dia berharap standar yang harus dipenuhi oleh warga agar bisa mendapatkan bansos ke depan lebih transparan.

Fatimah ingin tidak ada lagi warga yang menilai penyaluran bansos tidak tepat sasaran. Hal ini karena sejumlah tetangga pernah mempertanyakan kelayakan dirinya menerima bansos.

"Apa sih standar penerima bantuan PKH itu? Sedangkan kami tidak meminta untuk kami mendapatkan PKH. Kami mendapatkan PKH karena [menjadi] pilihan dari pemerintah. Tapi masyarakat di sana mempertanyakan," ungkap Fatimah.

"Mohon maaf untuk Bapak Menteri, mungkin ke depannya monggo benar-benar diseleksi kembali yang berhak dan yang tidak. Karena biar yang seperti kami tidak merasakan. Mohon maaf," lanjut Fatimah yang disambut sorak dukungan dari para warga peserta acara graduasi KPM.

Gus Ipul menilai masukan itu positif. Dia menilai aspirasi Fatimah harus dihormati, dan juga mesti ditindaklanjuti oleh Kemensos.

"Bagus, nasihatnya bagus sekali. Nggak apa-apa, nggak usah mohon maaf. Ibu kalau ngomong apa adanya, nggak usah minta maaf," ujar Gus Ipul.

"Kalau ibu ngomong apa adanya, apa yang ada di dalam hati, itu sesuatu yang harus kita hormati. Tepuk tangan untuk ibu ini," ujar Mensos mengakhiri dialog dengan Fatimah.

(INFO KINI)

Penulis: Tim Media Servis