Menuju konten utama

Resmi IPO, Cinema XXI Bakal Buka 80 Layar Bioskop Baru pada 2023

Cinema XXI resmi melantai di BEI, Rabu (2/8/2023) dengan meraih dana segar sebesar Rp2,25 triliun.

Resmi IPO, Cinema XXI Bakal Buka 80 Layar Bioskop Baru pada 2023
Pengunjung membeli tiket di Cinema XXI Trans Studio Mall, Bandung, Jawa Barat, Kamis (16/9/2021). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj.

tirto.id - Perusahaan bioskop PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (Cinema XXI) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (2/8/2023) dan meraih dana segar sebesar Rp2,25 triliun. Direktur Utama Cinema XXI Hans Gunadi mengatakan, perseroan menerbitkan 8,33 miliar saham baru atau setara 10,0 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO, dengan menetapkan harga penawaran umum sebesar Rp270 per lembar saham.

Emiten berkode saham CNMA ini optimistis prospek pertumbuhan industri bioskop di Indonesia. Tercermin dari minat investor pada masa IPO pada 27 sampai 31 Juli 2023 lalu.

"Pendanaan yang diperoleh dari IPO akan memperkuat permodalan dan mendukung perluasan jejaring bioskop Cinema XXI," ujar Hans dikutip dari Antara.

Hans menuturkan, penggunaan dana hasil IPO, akan menggunakan sekitar 65 persen hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi untuk belanja modal mengembangkan jejaring bioskop, dengan menambah jumlah layar sekitar 10 persen per tahun, sampai dengan lima tahun ke depan, yang tersebar di berbagai lokasi di seluruh Indonesia.

Kemudian, sekitar 15 persen akan digunakan untuk modal kerja, termasuk pembelian barang dan jasa dalam rangka mendukung kegiatan usaha perseroan, sisanya, sekitar 20 persen untuk pembayaran lebih awal sebagian pokok utang bank perseroan.

"Saat ini, dengan pertumbuhan kinerja yang baik, dan berdasarkan survei oleh Euromonitor International di awal tahun 2023, Cinema XXI menjadi operator jaringan bioskop terbesar di Indonesia dalam hal pendapatan gross box office, jumlah penonton, dan juga jumlah layar," ujar Hans.

Sementara itu, Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mengatakan saham CNMA mengalami kelebihan permintaan atau oversubscription sampai dengan 25,7 kali.

"Minat investor dalam penjatahan terpusat atau pooling tranche sangat tinggi. Itu sebabnya terjadi kelebihan permintaan atau oversubscription terhadap saham Cinema XXI hingga 25,7 kali," ujar Oki.

Dia menuturkan, dengan pooling allocation meningkat dari 2,5 persen menjadi 12,5 persen dari seluruh jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO Cinema XXI sebagai dampak dari oversubscription tersebut. Pada kuartal I 2023, pendapatan perseroan meningkat sebesar Rp247,6 miliar atau 39,0 persen (yoy) menjadi Rp883,2 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp635,6 miliar untuk periode yang sama tahun 2022.

Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan pendapatan yang dihasilkan oleh kegiatan usaha bioskop, makanan dan minuman, iklan dan kegiatan usaha lainnya.

Bakal Buka 80 Layar Bioskop

Corporate Secretary PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (Cinema XXI) Tri Rudy Anitio mengatakan, perseroan berencana membuka 80 layar bioskop baru di seluruh wilayah Indonesia pada tahun 2023 ini. Sementara itu, pada tahun depan perseroan merencanakan akan membuka 140 layar baru seiring dengan aksi korporasi berupa Initial Public Offering (IPO) yang telah dilakukan pada Agustus 2023 ini.

“Kami sudah ada plan untuk 80 layar yang akan buka di tahun ini, dan tahun depan akan buka lagi sekitar 140 layar. Tersebar di banyak kota, jadi tidak spesifik di satu kota, Jawa dan luar Jawa,” ujar Tri.

Untuk membuka sebuah layar, dia mengestimasikan perseroan membutuhkan modal sebesar 500 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Sampai semester I-2023 sudah terealisasi sebanyak 30 layar.

Dengan pembukaan layar baru tersebut, pihaknya menargetkan jumlah penonton dapat meningkat sekitar 25 persen year on year (yoy) pada tahun 2023, dibandingkan sebelumnya sekitar 67 juta penonton pada tahun 2022.

“Dalam segi pendapatan mungkin dengan ada tambahan dari kenaikan harga tiket dan sebagainya, mungkin akan lebih sedikit dari 25 persen,” ujar Tri.

Baca juga artikel terkait CINEMA XXI

tirto.id - Bisnis
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin