Menuju konten utama

Rekomendasi Wisata di Banda Aceh untuk Liburan Imlek 2023

Rekomendasi wisata di Banda Aceh untuk liburan Imlek 2023, mulai dari Masjid Raya Baiturrahman hingga Museum Tsunami Aceh.

Rekomendasi Wisata di Banda Aceh untuk Liburan Imlek 2023
Wisatawan berada di lokasi wisata sejarah Museum Tsunami, Banda Aceh. ANTARA FOTO/Ampelsa

tirto.id - Perayaan Imlek tahun ini akan jatuh pada tanggal 22 Januari 2023 diikuti dengan cuti bersama pada 23 Januari 2023. Bertepatan dengan long weekend, libur Imlek 2023 bisa jadi momen yang tepat untuk berlibur ke berbagai tempat di Indonesia, salah satunya Kota Banda Aceh.

Ibu kota Provinsi Aceh tersebut memiliki objek wisata yang sangat beragam, mulai dari pantai, taman rekreasi, museum, hingga monumen atau bangunan tertentu yang punya nilai sejarah tersendiri.

Banda Aceh yang berada di ujung Pulau Sumatera ini menjadi salah satu kota yang terdampak paling parah akibat Tsunami Samudra Hindia di tahun 2004 silam. Jika berkunjung ke kota ini, Anda akan berkesempatan melihat beberapa situs peninggalan tsunami yang masih dipertahankan oleh pemerintah setempat.

7 Destinasi Wisata Banda Aceh untuk Libur Imlek 2023

Berikut beberapa rekomendasi tempat wisata yang bisa Anda kunjungi saat libur Imlek:

1. Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh

Masjid ini sudah menjadi ikon dan kebanggaan masyarakat Aceh. Tak hanya sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi saksi sejarah dan simbol nasionalisme rakyat Aceh.

Masjid yang berada di pusat Kota Banda Aceh ini dibangun pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Kini Masjid Raya Baiturrahman telah menjadi pusat pendidikan agama yang mampu menampung 9.000 jamaah.

Bangunannya dirancang memiliki 7 kubah, 4 menara, dan 1 menara induk sehingga menjadi salah satu masjid terindah dan termegah di Indonesia. Sementara di bagian depannya terdapat kolam besar serta taman yang tertata dengan rapi.

2. Taman Putroe Phang

Mengutip dari laman DPMG Kota Banda Aceh, Taman Putroe Phang atau yang juga disebut Taman Sari Gunongan ini dibangun oleh Sultan Iskandar Muda untuk sang permaisuri yang berasal dari Pahang. Berdasarkan cerita sejarahnya, putri Kerajaan Pahang yang dibawa ke Aceh oleh Sultan Iskandar Muda merasa kesepian dan rindu dengan kampung halamannya.

Sultan Iskandar Muda akhirnya membangun Gunongan (gunung kecil), miniatur yang menyerupai perbukitan di Pahang. Selain Gunongan, pengunjung juga bisa melihat Pintu Khop yang berupa pintu gerbang berbentuk kubah. Di tempat inilah konon sang permaisuri menghabiskan waktu untuk beristirahat.

3. Pantai Ulee Lheue

Pantau Ulee Lheue menjadi objek wisata bahari yang sedikit berbeda dibandingkan pantai lainnya. Sepanjang pantai ini dibatasi oleh tumpukan batu pemecah ombak. Wisatawan biasanya mengunjungi Pantai Ulee Lheue di sore hari untuk menikmati matahari terbenam.

Pengunjung bisa berjalan-jalan di hamparan pasir hitam, berenang, atau menaiki perahu bebek dayung. Di sisi pantai lainnya, tepatnya di dekat Bundaran Ulee Lheue, pengunjung bisa bersantai di pinggir jalan sambil menikmati keindahan laut yang terlihat tenang.

4. Museum Tsunami Aceh

Aceh pernah dilanda gempa dan tsunami dahsyat di tahun 2004 silam. Untuk mengenang para korban sekaligus sebagai pengingat simbolis bencana tersebut, dibangunlah Museum Tsunami Aceh yang berada di pusat Kota Banda Aceh.

Museum ini mencantumkan nama-nama korban di salah satu dindingnya. Namun selain sebagai pengingat, museum ini juga menjadi pusat edukasi bencana tsunami. Dirancang memiliki 4 lantai dan tinggi mencapai 23 meter, museum yang didesain oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut juga berfungsi sebagai tempat evakuasi apabila kembali terjadi bencana di masa mendatang.

5. Taman Wisata Krueng Aceh

Objek wisata sungai yang membelah Kota Banda Aceh ini termasuk salah satu spot yang cocok untuk rekreasi. Krueng (sungai) Aceh yang langsung mengarah ke laut ini memiliki aliran air yang tampak tenang. Di sepanjang sungai, dibuat taman hijau yang penuh dengan pohon-pohon rindang sehingga menyejukkan mata.

Taman ini juga dilengkapi jogging track, gazebo, dan kursi-kursi untuk menikmati pemandangan sungai. Lokasi taman di pinggiran Krueng Aceh ini cocok dijadikan tempat jalan-jalan bersama keluarga atau sekadar bersantai melepas lelah.

6. Kapal Apung Lampulo

Kapal Apung Lampulo merupakan sebuah situs untuk mengenang gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia yang melanda Aceh tahun 2004. Saat bencana tersebut terjadi, sebuah kapal ikut hanyut terbawa arus hingga ke perumahan penduduk di kawasan Gampong Lampulo.

Kapal yang biasa dipakai nelayan untuk melaut ini 'mendarat' di atas atap salah satu rumah warga. Keberadaan kapal ini pun tetap dipertahankan sampai sekarang dan menjadi salah satu lokasi tujuan para wisatawan. Situs ini pun seolah ingin menunjukkan betapa dahsyatnya tsunami yang pernah melanda wilayah ini.

7. Museum Kapal PLTD Apung

Objek wisata yang satu ini juga merupakan salah satu situs pengingat Tsunami Aceh. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung merupakan sebuah kapal sepanjang 63 meter yang dilengkapi dengan mesin pembangkit listrik. Namun di tahun 2004, gelombang tsunami mampu menyeret kapal seberat 2.600 ton tersebut dari laut (Pelabuhan Ulee Lheue) ke pusat Kota Banda Aceh yang jauhnya sekitar 3 km.

Kapal ini pun tidak bisa berfungsi lagi dan kini tetap berada di Desa Punge Blang Cut, Banda Aceh. Terdamparnya PLTD Apung di tengah kota benar-benar menggambarkan bagaimana mengerikannya gelombang Tsunami Aceh. Untuk mengenangnya, pemerintah setempat kemudian mengubah kapal ini menjadi museum edukasi tentang kebencanaan.

Baca juga artikel terkait WISATA BANDA ACEH atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yantina Debora