Menuju konten utama

Qatar Tak Mau Negosiasi Bila Boikot Arab Cs Tak Dicabut

Qatar tidak akan bernegosiasi dengan negara-negara tetangga untuk menyelesaikan masalah diplomatik di kawasan Teluk jika boikot atas negara itu tidak dicabut.

Qatar Tak Mau Negosiasi Bila Boikot Arab Cs Tak Dicabut
Sebuah pemandangan memperlihatkan perbatasan Abu Samra menyebrang ke Arab Saudi di Qatar, Senin (12/6). ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Finn.

tirto.id - Qatar tidak akan bernegosiasi dengan negara-negara tetangga untuk menyelesaikan masalah diplomatik di kawasan Teluk jika mereka tidak terlebih dahulu mencabut boikot perdagangan dan perjalanan yang mereka terapkan dua pekan lalu, menurut menteri luar negeri Qatar.

Uni Emirat Arab, yang bersama-sama dengan Arab Saudi, Mesir dan Bahrain mengambil langkah-langkah untuk mengucilkan Qatar, mengatakan sanksi terhadap negara itu bisa berlangsung selama bertahun-tahun, kecuali jika Doha mengabulkan tuntutan negara-negara Arab.

Tuntutan direncanakan akan diungkapkan dalam beberapa hari mendatang.

Qatar membantah tuduhan-tuduhan yang dilancarkan oleh para negara tetangganya bahwa pihaknya mendanai terorisme, memicu ketidakstabilan kawasan atau membangun hubungan yang nyaman dengan musuh mereka, Iran.

Perselisihan itu telah menimbulkan keretakan di antara beberapa negara sekutu utama Amerika Serikat di Timur Tengah. Presiden AS Donald Trump mendukung langkah-langkah tegas terhadap Qatar, bahkan ketika Departemen Luar Negeri dan Departemen Pertahanan AS selalu berupaya untuk bersikap netral.

Pada Senin, Qatar menggelar latihan perang bersama pasukan Turki, untuk menunjukkan bahwa negara itu masih memiliki negara-negara sekutu setelah dua pekan dikucilkan untuk pertama kalinya.

Qatar tidak akan bernegosiasi dengan negara-negara tetangganya sejauh mereka masih menerapkan "blokade", kata Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani.

"Mereka harus terlebih dahulu mencabut blokade jika ingin bernegosiasi," tegasnya di depan para wartawan.

"Sampai sekarang, kita tidak melihat ada kemajuan soal pencabutan blokade, yang merupakan syarat untuk melangkah maju (menuju perundingan, red)."

Negara-negara yang telah menjatuhkan sanksi membantah bahwa mereka berniat melakukan blokade.

Qatar mendapatkan dukungan dari Turki selama masa perselisihan ini.

Saluran televisi berita yang didanai pemerintah, Al Jazeera, memperlihatkan satu baris pesawat antipeluru pengangkut personel berbendera Turki berada di pangkalan militer Tari bin Ziyad di Doha.

Al Jazeera melaporkan bahwa pasukan tambahan Turki telah tiba di Qatar pada Minggu untuk melakukan latihan perang. Namun, sejumlah sumber militer di kawasan mengatakan bahwa operasi itu sebenarnya melibatkan pasukan Turki yang memang sudah ada, bukan pasukan tambahan, seperti dikutip dari Antara.

Baca juga artikel terkait HUBUNGAN DIPLOMASI QATAR atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri