Indeks Hate Speech
Setelah Ditahan, Jonru Diperiksa Lagi atas Kasus Hatespeech
Tersangka kasus ujaran kebencian Jonru Ginting kembali menjalani pemeriksaan lanjutan di Polda Metro Jaya, Minggu (1/10/2017) sore.
Polda Metro Jaya Sebut Jonru Masih Diperiksa Belum Ditahan
Polda Metro Jaya membantah kepolisian telah melakukan penahanan terhadap tersangka ujaran kebencian Jonru Ginting.
Jonru Ginting Belum Dapat Panggilan dari Polisi
Jonru dilaporkan Muannas Al Aidid terkait kasus ujaran kebencian.
Guntur Tak Percaya Pernyataan Jonru akan Bela NKRI
Pernyataan Jonru bahwa akan menjaga NKRI, dinilai Guntur Romli, sebagai reaksi karena Jonru dilaporkan kasus dugaan ujaran kebencian ke pihak kepolisian.
Alasan Kominfo Belum Blokir Situsweb Saracennews.com
Kominfo belum memblokir situsweb saracennews.com karena masih dalam proses penyelidikan.
Pembagian Tugas di Antara Tiga Petinggi Grup Saracen
Jasriadi yang memimpin, Faizal memproduksi konten, Sri Rahayu yang menyebarkannya.
Ketua Saracen Jadi Penyalur Guru Les Privat di Riau
Jasriadi disebut tetangganya memiliki usaha penyalur guru les privat untuk anak-anak sekolah. Rumah kontrakan tempat Jasriadi tinggal selama ini terlihat sepi dan tertutup rapat.
Siapa Jasriadi yang Diduga Ketua Sindikat Saracen?
Jejak digital orang yang tercatat sebagai pemimpin redaksi Saracennews.com.
Mengulik Situsweb Saracen yang Dianggap Menyebar Kebencian
Polisi menangkap tiga pelaku sindikat penyebar ujaran kebencian di media sosial. Sindikat itu ternyata memiliki situsweb bernama saracennews.com
Grup Saracen: Sindikat Penyebar Konten SARA Pesanan
Jumlah akun yang tergabung dalam jaringan grup Saracen ini lebih dari 800 ribu akun.
Kata Ndeso yang Diucapkan Kaesang Bukan Ujaran Kebencian
Ungkapan "ndeso" biasanya digunakan sesama teman dekat atau saudara sebagai lelucon atau sindiran halus yang tidak dimaksudkan sebagai makian, kemarahan, atau kebencian.
Bagaimana Polisi Merespons Laporan Terhadap Kaesang
Laporan terhadap Kaesang dinilai mengada-ada. Polisi tidak akan menindaklanjuti.
Kapolda: Sosok Kaesang di Kasus Ujaran Kebencian Belum Jelas
Polda Metro Jaya belum bisa memastikan bahwa sosok Kaesang yang dilaporkan melakukan ujaran kebencian adalah putra Presiden Joko Widodo.
Mengapa Orang Membuat Ujaran Kebencian?
Di media konvensional maupun digital, ujaran kebencian kerap ditemukan. Apa yang menyebabkan seseorang mencetuskan kata-kata menyerang dan bernada benci terhadap satu individu atau kelompok?
Facebook Segera Rilis Fitur Penangkal Hoax di Jerman
Facebook akan memperbarui platform media sosialnya dengan fitur penangkal hoax untuk pengguna di Jerman pada beberapa pekan ke depan.
7 Aktivis Tersangka Makar Tidak Ditahan
Polri telah menetapkan 11 aktivis dan tokoh yang ditangkap menjelang aksi doa bersama di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (2/12/2016) kemarin sebagai tersangka. Dari 11 tersangka tersebut, hanya 3 orang masih ditahan, sementara yang lain dilepaskan.
Presiden Perintahkan Polri Usut Penghinaan Simbol Negara
Presiden memerintahkan Polri untuk mengusut tindak pidana ujaran kebencian (hate speech) kepada simbol negara (Presiden) saat demo 4 November.
Kebencian yang Menular dan Mematikan
Akibat beberapa aksi teror yang dilakukan satu-dua orang muslim di beberapa negara Barat, muslim mendapat cap buruk, kemudian ada provokasi untuk mengasari dan berlaku kekerasan terhadap muslim. Demikianlah cara kerja ujaran kebencian. Di Indonesia? Gantilah kata muslim" dengan kata "Tionghoa."
7 Tersangka Kerusuhan Tanjungbalai Berstatus di Bawah Umur
Sebanyak 7 tersangka kerusuhan bernuansa SARA di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, masih berstatus di bawah umur sehingga mereka tidak ditahan melainkan dikembalikan kepada orang tua masing-masing. Mereka masuk dalam data terbaru tersangka kerusuhan Tanjungbalai yang kini berjumlah total 21 orang.
Polri Mulai Selidiki Cuitan Dubes Yusron terhadap Ahok
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Pol Agus Rianto menjelaskan bahwa jajarannya tengah menyelidiki kasus dugaan penyebaran kebencian berbau SARA yang melibatkan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra.