Menuju konten utama

Facebook Segera Rilis Fitur Penangkal Hoax di Jerman

Facebook akan memperbarui platform media sosialnya dengan fitur penangkal hoax untuk pengguna di Jerman pada beberapa pekan ke depan.

Facebook Segera Rilis Fitur Penangkal Hoax di Jerman
Mark Zuckerberg, CEO Facebook.antara/reuters/shu zhang

tirto.id - Facebook menyatakan akan segera memperbarui platform media sosialnya untuk pengguna di Jerman dengan menambahkan fitur penangkal berita-berita hoax atau palsu dalam beberapa pekan ke depan.

"Bulan lalu (Desember 2016) kami mengumumkan rencana untuk menghadapi tantangan berita palsu di Facebook. Kami akan menerapkan pembaruan di Jerman dalam beberapa minggu ke depan," kata Facebook di lamannya yang berbahasa Jerman sebagaimana pemberitaan Reuters pada (15/1/2017) yang dikutip Antara.

Sebelumnya, Menteri Kehakiman Jerman, Heiko Mass berulang kali mendesak Facebook agar menghormati Undang-Undang tentang Pencemaran Nama Baik Jerman yang lebih ketat dibandingkan dengan regulasi di Amerika Serikat.

Pejabat pemerintahan Jerman lain menyatakan kekhawatirannya bahwa berita palsu dan ujaran kebencian di dunia maya bisa mempengaruhi hasil pemilu di Jerman pada September 2017 mendatang. Sebagaimana dikabarkan, Angela Merkel akan kembali mencalonkan diri sebagai Kanselir Jerman di periode jabatan yang keempat kalinya pada 2017.

Pernyataan Facebook menyebutkan bahwa perusahaan teknologi asal Amerika Serikat itu akan mempermudah pelaporan dugaan berita palsu bagi pengguna aplikasinya di Jerman dan bekerjasama dengan pihak ketiga yang bertugas melakukan verifikasi fakta. Dengan fitur baru itu, para pengguna facebook di Jerman bisa dengan mudah menandai semua berita yang mereka anggap palsu.

Pengguna Facebook rencananya bisa menyematkan tanda peringatan pada laporan yang diidentifikasi sebagai berita palsu dan menuliskan alasannya. Facebook juga akan mempersulit para spammer memalsukan situs berita terkemuka.

Facebook akan bekerjasama dengan Correctiv, sebuah lembaga investigasi jurnalistik non-profit di Jerman, untuk melakukan verifikasi fakta dalam berita-berita yang diduga hoax tersebut. Correctiv telah menandatangani Kode Prinsip Pengecek Fakta Internasional Poynter, Amerika Serikat (U.S. Poynter International Fact-Checking Code of Principles). Perusahan besutan Mark Zuckerberg tersebut juga akan meminta perusahaan lain dalam daftarnya untuk melakukan hal yang sama.

Berdasar catatan Reuters, Jerman menghadapi peningkatan drastis banjir ujaran kebencian di internet sejak aliran jutaan imigran asing masuk ke negara ini.

Baca juga artikel terkait BERITA HOAX atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Hard news
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom