Menuju konten utama

Ketua Saracen Jadi Penyalur Guru Les Privat di Riau

Jasriadi disebut tetangganya memiliki usaha penyalur guru les privat untuk anak-anak sekolah. Rumah kontrakan tempat Jasriadi tinggal selama ini terlihat sepi dan tertutup rapat.

Ketua Saracen Jadi Penyalur Guru Les Privat di Riau
Portal berita penyebar kebencian, saracennews. tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Ketua sindikat penyebar ujaran kebencian, Saracen, Jasriadi (JAS) yang ditangkap Divisi Siber Bareskrim Mabes Polri Rabu (23/8/2017) lalu, dikenal tetangganya sebagai pengusaha penyalur tenaga pengajar les privat bagi anak-anak sekolah.

"Saya tak tahu apa yang dilakukannya di dalam rumahnya ini, setahu saya dia membuka usaha penyalur tenaga pengajar les privat bagi anak-anak sekolah. Kalau ada yang mau les privat, dia yang carikan guru," kata tetangga Jasriadi, Elci Geofani, di Pekanbaru, Riau, Kamis (24/8/2017).

Berdasarkan alamat di situs saracennews.com, Jasriadi tercatat tinggal di Jalan Kasa Gang Salempayo, Kelurahan Tangkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru. Rumah kontrakan pelaku, seperti dikutip dari Antara, ini tampak sepi dan tertutup rapat.

Sebelum kejadian penangkapan, ada spanduk menerima les privat di awal gang dan depan rumahnya. Namun setelah itu saat ini sudah tidak terlihat lagi.

Saat penggrebekan oleh polisi di rumah pelaku, Elci tidak mengetahui pasti apa yang terjadi. Namun terlihat ada beberapa personel kepolisian membawa pelaku ke dalam sebuah mobil.

"Penangkapan itu berlangsung cepat, saat polisi datang langsung mengamankan pelaku dan membawanya ke dalam mobil," sambung Elci.

Lebih lanjut dikatakannya, sehari-hari ada dua adik sepupunya perempuan yang tinggal di rumah tersebut. Kata Elci, kedua sepupu Jasriadi menumpang di rumah yang sudah dikontrak selama lebih kurang dua tahun itu.

Selain itu, dia juga dikenal baik oleh tetangganya, terutama kepada anak-anak. "Dia orangnya baik, baik sama anak-anak. Kaget juga dia begitu," ujar Elci.

Jasriadi dan kedua rekannya Faizal Muhammad Tonong (ketua bidang media informasi), dan Sri Rahayu Ningsih (koordinator grup Saracen di wilayah) ditangkap Bareskrim Mabes Polri, Rabu (23/8/2017). Ketiganya diduga memiliki peran sentral dalam kelompok penyebar konten ujaran kebencian yang bernuansa SARA.

Kelompok ini tergabung dalam grup Facebook bernama “Saracen”. Jaringan ini sangat luas, bahkan berdasarkan keterangan Kepala Sub Bagian Operasi Satuan Tugas Patroli Siber pada Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, AKBP Susatyo Purnomo, jumlah akun yang tergabung dalam jaringan grup Saracen ini lebih dari 800 ribu akun.

Mereka yang tergabung dalam kelompok Saracen ini kerap menyebarkan ujaran kebencian melalui media sosial, seperti Facebook dan Twitter. Mereka juga memiliki media online, yaitu saracennews.com. Situs tersebut masih belum diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.saracen

Baca juga: Siapa Jasriadi yang Diduga Ketua Sindikat Saracen?

Baca juga artikel terkait SARACEN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Hukum
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra