Indeks Beras

Bulog menyatakan seharusnya urusan impor beras ada di pihaknya.

Persediaan beras Bulog masih cukup sampai Juni 2019. Sehingga tidak perlu ada impor lagi.

Mentan mengimbau semua pengusaha beras se-Indonesia memberikan harga yang masuk akal dan mengambil untung secukupnya.

Langkah Bulog menyalurkan 15 ribu ton beras ke pasar per hari dianggap merupakan upaya preventif mengantisipasi kenaikan harga.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras medium di tingkat penggilingan pada bulan Agustus 2018 mengalami penurunan sebesar 0,28% menjadi Rp 9.172 per kilogram (kg)

Pemerintah memberikan izin Bulog impor beras dengan jumlah besar pada 2018 di saat gudang-gudang Bulog penuh dan proyeksi produksi beras surplus.

Total persetujuan impor beras yang diberikan kepada Perum Bulog telah mencapai 2 juta ton pada 2018.

Penurunan HET beras perlu didasari kajian yang memperhatikan banyak faktor.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengklaim kebijakan impor beras sebanyak 1 juta ton selama Semester I 2018 muncul karena cadangan milik Bulog selama ini minim.

Mendag Enggartiasto Lukita dan Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution kompak menegaskan impor beras sampai 1 juta ton tetap dijalankan pada Semester I 2018.

"Jadi ini bisa kita pastikan aman untuk bulan Ramadan dan kita akan nambah terus, targetnya 3 ribu ton perhari. Kemarin sudah mencapai 4.500 sampai 5.000 ton."

Beras saset recananya
akan dijual dengan
harga Rp2.000.

Beras saset recananya
akan dijual dengan
harga Rp2.000.

Dirut Bulog Budi Waseso berencana menempatkan stok beras di Polsek dan Koramil di Indonesia untuk menstabilkan harga beras dari permainan harga di masyarakat.

Said menjelaskan, apabila harga pembelian pemerintah dipatok sekitar Rp4.700 per Kg, maka petani dapat mengantongi keuntungan sekitar Rp500 per Kg.

Impor beras untuk cadangan, bukan dijual, dan mengisi stok persediaan di Gudang Bulog.

Zulkifli mengatakan, impor beras hanya akan berdampak pada menurunnya harga beras di tingkat petani.

Pemerintah mendorong Perum Bulog segera menuntaskan sejumlah persiapan dalam melakukan importasi beras.

Menurut Enggar, impor beras dilakukan untuk menjaga stabilisasi harga dan ketersediaan stok.

Keputusan Rakor menyatakan BULOG bertugas untuk melakukan impor sekaligus menjaga stabilisasi harga dan stok gudang.