tirto.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyarankan kepada pemerintah daerah setempat agar mengingatkan masyarakat terkait status dan kondisi Gunung Api Merapi, Jawa Tengah.
"Pemerintah daerah direkomendasikan untuk mensosialisasikan kondisi Gunung Merapi saat ini kepada masyarakat," tulis keterangan resmi Laporan Kebencanaan Geologi PMVBG, Senin (14/1/2019).
Saat ini, tambah laporan tersebut, Gunung Merapi masih berada pada level II (waspada), yang memang telah dinaikkan dari level I (normal) pada 21 Mei 2018 pukul 23.00 WIB.
Berdasarkan rekaman seismograf pada tanggal 13 Januari 2019, tercatat ada 73 kali gempa guguran, 5 kali gempa low frequency, 21 kali gempa hembusan, dan 1 kali gempa tektonik jauh.
"Dari kemarin hingga pagi ini, visual gunung api terlihat jelas, hingga tertutup kabut. Asap kawah utama teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal setinggi 200 m dari puncak. Angin bertiup lemah ke arah timur laut dan tenggara," jelas laporan tersebut.
Terkait kegiatan pendakian Merapi, PVMBG menegaskan untuk sementara tidak direkomendasikan, terkecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
PVMBG juga mengingatkan, dalam radius 3 kilometer dari puncak, Merapi perlu dikosongkan dari aktivitas penduduk. Pihak PVMBG pun akan meninjau kembali status Merapi jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan.
"[Ingatkan] Masyarakat agar tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah," terang PVMBG.
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno