Menuju konten utama

Puisi tentang Maulid Nabi Muhammad SAW

Puisi tentang Maulid Nabi Muhammad SAW bisa dibaca salah satunya untuk mengingat perjuangan Rasulullah dalam mendakwahkan Islam.

Puisi tentang Maulid Nabi Muhammad SAW
Ilustrasi Kaligrafi Muhammad. foto/istockphoto

tirto.id - Puisi menjadi salah satu cara mengungkapkan pikiran penulisnya melalui kata-kata indah dan menggugah.

Inspirasi bisa diperoleh dari berbagai hal. Ketika peringatan Maulid Nabi Muhammad tiba, puisi tentang Rasullah SAW dapat diciptakan hingga dilantunkan untuk lebih mengingat beliau.

Puisi tentang Maulid Nabi umumnya berupa pengungkapan isi hati terhadap berbagai sisi dari sosok Nabi Muhammad, terutama terkait hikmah dilahirkan beliau.

Tidak jarang puisi tersebut juga menyoroti perjuangan beliau dalam mendakwahkan Islam dengan beragam ekspresi seperti gembira, sedih, bersemangat, dan sebagainya.

Oleh sebab itu, menyimak puisi bsa meningkatkan kesadaran pembacanya terhadap sebuah pengalaman baru di alam pikirannya. Dengan gaya penyampaian yang indah, puisi turut menjadi hiburan bagi hati.

Kendati demikian, tidak semua orang memiliki kepekaan lebih dalam memaknai puisi. Gaya bahasa puisi memang tidak terikat aturan tertentu yang mungkin tidak begitu saja bisa dipahami. Hanya saja, begitu hati peka terhadap puisi, lantunan bahasa yang dibawakan akan terasa indah.

Contoh Puisi Maulid Nabi

1. Muhammad, Pembawa Agama Islam

Semesta alam bergembira

Menyambut kelahiran Muhammad tercinta

Ibunda Aminah bersuka cita

Telah lahir anak dari nasab yang mulia

Dialah Muhammad yang jujur perangainya

Kaum Quraisy tidak takut menyerahkan amanah padanya

Dan tidak sekali pun titipan diambilnya

Muhammad adalah teladan bagi semua

Sampailah Allah memberikan tugas suci

Tuk membenahi umat dan menjadi seorang nabi

Al Quran diturunkan padanya

Meski tak mudah memahamkan umat begitu saja.

Nabi Muhammad tak pernah menyerah

Jalan dakwah ditempuh melalui masa lama

Tugas suci diemban penuh amanah

Kini Islam telah mendunia

2. Jika Kita Cinta Rasul

Jika kita cinta Rasul

Tak perlu lagi meragukan semua ajaran

Jika kita kita Rasul

Syariat mestilah jadi perhatian

Jika kita cinta Rasul

maka Allah adalah tujuan semua amalan

Jika kita cinta Rasul

tidak ada lagi pilah-pilih amal untuk dikerjakan

Cinta Rasul butuh pembuktian

Tak cukup hanya manis di lisan

Bukti cinta dapat diwujudkan

dengan berbuat mengikuti semua tuntunan

Tinggalkan ibadah yang tak dicontohkan Nabi

Niscaya kita selamat dari panasnya api

Ibadah sahih perlu dasar alasan syar'i

Tidak asal membuat-buat ibadah sendiri

3. Jaga Salatmu

Selalu ingat salat setiap hari

Karena itu perintah untuk Nabi Muhammad SAW dan umat

Cukup lima waktu sehari

Tak perlu menunggu sampai dunia kiamat

Salatmu ditanyakan dalam kuburmu

Salatmu bisa menerangi gelapnya lorong tidurmu

Ketiadaan salatmu menjadikan dirimu terjilat api

dan menghancurkan tubuhmu hingga hari akhir nanti

Nabi Muhammad memperjuangkan salat lima waktu karena peduli

Demi umatnya agar bahagia di surga Firdaus abadi

Jaga dan dirikan salat tanpa perlu basi-basi

agar kelak berjumpa dengan Sang Nabi

Baca juga artikel terkait PUISI TENTANG MAULID NABI atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno