tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani enggan berkomentar soal Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), yang datang ke Israel dan menjadi pembicara dalam sebuah diskusi.
"Saya enggak mau ikut dalam berkomentar nanti kemudian jadi gaduh," kata Puan di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (12/6/2018).
Namun, Puan mengimbau kepada setiap warga negara Indonesia yang berkesempatan menjadi pembicara di panggung internasional untuk dapat mewakili suara rakyat Indonesia
"Jadi, saya berharap bahwa apa yang disampaikan adalah hal-hal yang intinya berkaitan dgn NKRI, Pancasila, dan UUD 1945," kata Puan.
Sebelumnya, pada Minggu (10/6/2018) lalu Gus Yahya menjejakkan kakinya di Israel. Kakak dari Ketua Umum Gerakan Pemuda Anshor Yaqut Cholil Qoumas ini menjadi pembicara dalam diskusi yang diselenggarakan oleh America Jewish Commitee (AJC), sebuah organisasi advokasi Yahudi, di Yerusalem.
Sambil didampingi Direktur AJC David Rosen selaku moderator, Gus Yahya bicara soal pentingnya pemahaman baru atas agama yang kerap kali dijadikan alasan untuk melanggengkan konflik.
Polemik sempat mengemuka soal rencana kepergian Gus Yahya ke Israel. Gus Yahya diagendakan akan mengisi kuliah umum untuk The Israel Council of Foreign Relations pada 13 Juni 2018. Sebagian pihak menganggap Gus Yahya menyakiti hati orang yang selama ini simpati dan mendukung Palestina.
Akhirnya, kuliah umum pun dibatalkan lewat surat klarifikasi yang ditujukan untuk Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Meski begitu, Gus Yahya tetap berangkat ke Israel dan mengisi acara bersama AJC.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Yandri Daniel Damaledo