tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Jumat (25/11/2022). Posisi IHSG diperkirakan masih berada pada rentang 6.921 sampai dengaan 7.152.
"IHSG diprediksi menguat," ujar Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper dalam risetnya.
Dennies mengatakan, secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low disertai volume yang cukup tinggi mengindikasikan potensi penguatan dalam jangka pendek. Investor akan mencermati hasil meeting FOMC, sementara dari dalam neger didorong rencana pembagian dividen beberapa emiten.
Sementara itu, Financial Expert Ajaib Sekuritas, M Julian Fadli melihat ada beberapa saham yang memang berpotensi menarik dibeli. Misalnya saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk dengan kode emiten ADMR dengan buy 1.800, target price 1.860, stop loss<1.750.
"AMDR mencoba untuk reversal dari fase bearish jangka pendek, berhasil berada di atas MA-5 dan ditandai dengan candlestick hammer. Stochastic oscillator bergerak golden cross di area oversold mencerminkan potensi rebound," ujarnya.
ADMR berkontribusi dalam penyediaan ekosistem Electric Vehicle (EV) melalui kerja sama dengan Hyundai Motor Company dalam memasok alumunium. ADMR menargetkan smelter aluminium beroperasi pada 2025 dengan total kapasitas produksi di tahap awal sebesar 500 ribu ton per tahun.
Selanjutnya, saham menarik lainnya adalah PT Surya Citra Media Tbk dengan kode emiten SCMA. SCMA bergerak uptrend di atas MA-20 dan MA-50. Membentuk pola double bottom dan potensi melanjutkan penguatan. Stochastic oscillator berada pada area netral.
"SCMA dibuka dengan buy 252, target price 260, dan stop loss<242," ujarnya.
Pendapatan iklan SCMA berpotensi meningkat seiring dengan hak siar piala dunia 2022. Sebab SCM Group memanfaatkan seluruh channel yang dimiliki dalam penayangan tersebut, misalnya layanan Free to Air, seperti SCTV dan Indosiar, layanan platform Over The Top (OTT), seperti Vidio.
Terakhir saham menarik dicermati menurut Julian yakni PT Blue Brid Tbk dengan kode saham BIRD. BIRD menarik dikoleksi dengan buy 1.605, target price 1.655, dan stop loss<1.530.
"BIRD berada pada fase uptrend di atas pergerakan MA-20 dan MA-50. Breakout triangle pattern dan berpotensi lanjutkan penguatan. Stochastic oscillator bergerak naik dari area netral dan MACD bar histogram melemah terbatas," jelasnya.
Meningkatnya mobilitas masyarakat menjadi katalis positif bagi BIRD. Tercermin dari pendapatan per September 2022 yang melesat 73 persen YoY menjadi Rp2,5 triliun. Alhasil, BIRD dapat membalikkan kinerja dengan laba bersih Rp260 miliar, dari rugi bersih Rp66 miliar di periode yang sama pada tahun lalu.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang