Menuju konten utama

Proyek Kereta Gantung Gunung Rinjani Dimulai 17 Desember 2022

Pembangunan kereta gantung menuju Taman Wisata Gunung Rinjani (TNGR) akan dimulai pada 17 Desember 2022.

Proyek Kereta Gantung Gunung Rinjani Dimulai 17 Desember 2022
Gunung Rinjani. FOTO/iStock

tirto.id - Kepala Bappeda Lombok Tengah, Lalu Wiratama menuturkan pembangunan kereta gantung menuju Taman Wisata Gunung Rinjani (TNGR) dari kawasan Desa Karang Sidemen, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat akan dimulai pada 17 Desember 2022. Dia menjelaskan panjang kereta gantung tersebut sekitar 10 hingga 15 kilometer.

"Groundbreaking pembangunan kereta gantung Rinjani dimulai pada tanggal 17 Desember bersamaan dengan HUT Provinsi NTB, " kata Kepala Bappeda Lombok Tengah, Lalu Wiratama di Praya, NTB, dikutip dari Antara, Selasa (25/10/2022).

Lebih lanjut, dia mengklaim Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah mendukung pembangunan kereta gantung Rinjani tersebut. Karena akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Dia juga mengklaim keberadaan kereta gantung tidak akan mengganggu mata pencaharian para porter, karena memiliki pasar sendiri. Bagi wisatawan yang pecinta alam tentunya akan memilih menggunakan porter untuk mendaki ke Gunung Rinjani.

"Pemerintah daerah mendukung, karena pembangunan kereta gantung itu juga tidak merusak kawasan TNGR," ungkapnya.

Sementara itu, lokasi pembangunan kereta gantung tersebut mulai dari kawasan hutan rakyat di Desa Karangsidmen menuju kawasan kaki Gunung Rinjani atau tidak jauh dengan pelawangan kawasan TNGR. Hal itu dilakukan, karena di kawasan TNGR memang tidak boleh ada pembangunan, namun jarak ke danau biru Gunung Rinjani tidak terlalu jauh.

"Pemerintah desa juga telah mendukung pembangunan kereta gantung Gunung Rinjani tersebut," bebernya.

Kemudian dia juga menuturkan rencana pembangunan kereta gantung ini mendapatkan respons positif dari pemerintah desa di kawasan lokasi pembangunan. Lalu dia mengklaim pembangunan kereta gantung tersebut dari segi izin tidak ada masalah, karena status kawasan hutan yang akan digunakan tersebut telah menjadi kawasan hutan taman rakyat.

Selain itu, dia menuturkan telah dilakukan proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) serta melakukan studi kelayakan, sehingga tidak ada persoalan dari segi perizinan. Tetapi kata dia masih ada beberapa teknis perizinan pembangunan lainnya yang akan dilengkapi sambil jalan proses pembangunan.

"Kalau telah dimulai, baru kemudian proses izin lainnya pasti dilengkapi pihak investor," pungkasnya.

Untuk diketahui, investor asal Cina akan berinvestasi Rp100 miliar di Lombok, Nusa Tenggara Barat untuk membangun kereta gantung menuju kawasan TNGR. Keberadaan kereta gantung tersebut diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan di NTB dan bisa menjadi pilihan bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan TNGR.

Baca juga artikel terkait TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin