tirto.id - Ketua Umum DPP Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan, pihaknya berusaha menjodohkan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dengan kader PDIP, Ganjar Pranowo. Hal itu disampaikan saat konferensi pers di Kantor DPP Projo pada Kamis (25/5/2023).
"Idealnya memang Pak Prabowo dan Pak Ganjar jadi satu. Ini kita bicara idealnya ya," kata Budi.
Budi tidak ambil pusing mengenai posisi keduanya. Apakah Prabowo menjadi capres dan Ganjar menjadi cawapres atau berlaku sebaliknya. Semua kembali pada keputusan masing-masing kandidat dan partai.
"Idealnya nih Pak Ganjar-Prabowo, Pak Prabowo-Ganjar. Ini Idealnya. Cuma semakin lama semakin complicated," jelasnya.
Menurutnya, Projo sudah mengkomunikasikan dengan Presiden Joko Widodo soal putusan pemasangan Prabowo dan Ganjar. Dalam hasil komunikasi terakhir, Budi mengklaim Jokowi mengalami kesulitan untuk menjodohkan keduanya.
“Masih usaha kata Pak Jokowi untuk itu. Cuma semakin lama semakin sulit. Karena kita ingin menyatukan lah," terangnya.
Meski sulit, Projo berusaha menyatukan dua nama itu. Budi tetap melihat bahwa kemungkinan dua partai itu bersatu mengingat Gerindra dan PDIP pernah memiliki jalan pemilu bersama di 2009.
"Usaha persatuan itu tetap ada. Karena kita juga melihat kemungkinan berpisah juga ada. Kemungkinan untuk bersatu juga ada," harapnya.
Adapun mengenai potensi putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka untuk maju menjadi cawapres bagi Prabowo, Projo menilai hal itu cukup mustahil. Hal itu dikarenakan usia Gibran yang belum mencapai 40 untuk bisa melewati syarat.
“Nama Mas Gibran memang disebut dalam beberapa Musra, ada yang mengusulkan Mas Gibran sebagai cawapres. Tetapi syarat konstitusi tidak memungkinkan," ungkapnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Abdul Aziz