tirto.id - Kementerian Tenaga Kerja tengah mengkaji program bantuan subsidi upah (BSU) pada 2021. Pada tahun lalu, subsidi upah menelan dana hingga Rp29,4 triliun.
Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi menjelaskan pembahasan tersebut tengah dibahas.
“Sedang kita godok,” kata dia saat dihubungi Tirto, Senin (19/7/2021).
Kemnaker memakai data BP Jamsostek untuk menyalurkan BSU kepada 12,4 juta penerima. Jumlah penerima subsidi upah tahun ini belum ditentukan.
“Sabar [belum ditentukan jumlah peserta penerima BSU]. Tunggu ya,” kata dia.
Kelanjutan subsidi upah sempat dibocorkan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Bantuan subsidi upah bagian dari jaring pengaman sosial akibat pandemi Corona yang belum berakhir. Ia menyebut total anggaran Kartu Prakerja senilai Rp30 triliun, naik Rp10 triliun dibanding tahun sebelumnya. Dengan tambahan anggaran Prakerja itu diproyeksikan ada 2,8 juta peserta baru.
"Total anggaran Rp30 triliun untuk 8,4 juta peserta. Akan disinergikan dengan rencana bantuan upah," kata Sri Mulyani pada Sabtu (17/7).
Pada 2020 BSU diberikan kepada pekerja bergaji di bawah Rp5 juta. BSU dihentikan hingga Desember 2020 karena pemerintah hanya akan fokus untuk program kartu Prakerja selama 2021. Namun kini bantuan upah diisyaratkan ada lagi.
- Sri Mulyani Siapkan Skenario PPKM Darurat hingga 6 Minggu
- Apakah BSU 2021 Dilanjutkan? Berikut Kata Menaker Soal BLT Upah
- Data Penerima BPUM Semrawut, BLT UMKM Rp1,18 Triliun Salah Sasaran
- BSU BPJS 2021 Tidak Ada, Insentif Pekerja Lewat Kartu Prakerja
- Daftar Bantuan PPKM Darurat Jawa-Bali dan Kapan Bansos 2021 Cair
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali