tirto.id - Sebanyak 1.080 unit sepeda motor diangkut dari Yogyakarta ke Jakarta menggunakan 22 truk dalam program balik gratis.
Program tersebut juga diikuti 2.160 penumpang dengan tujuan yang sama yakni Jakarta. Sebanyak 48 bus disiapkan untuk mengantar mereka.
"Program ini dari Kementerian Perhubungan. Semuanya untuk tujuan Jakarta," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Penumpang Giwangan Yogyakarta Bekti Zunanta di Yogyakarta, Minggu.
Peserta program balik gratis tersebut diberangkatkan dari Stadion Kridosono Yogyakarta pada Sabtu (16/7/2016) untuk sepeda motor dan disusul penumpangnya pada Minggu, (17/7/2016)
"Bus yang disiapkan dalam kondisi baik sehingga warga yang mengikuti program balik gratis pun akan merasa lebih nyaman selama perjalanan," katanya.
Warga yang berkeinginan untuk mengikuti program tersebut dapat mendaftar secara online dan masih bisa dilayani hingga hari pemberangkatan.
"Tidak dipungut biaya apa pun," katanya.
Sebelumnya, Yogyakarta juga menerima 40 bus dari program mudik gratis yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan. Yogyakarta sebenarnya memperoleh kuota 42 bus namun hanya ada 40 bus yang terisi dengan jumlah penumpang sekitar 1.800 orang.
Selain bisa menggunakan program balik gratis dari Kementerian Perhubungan, pemudik juga bisa memanfaatkan angkutan motor gratis yang diselenggarakan PT KAI.
Pemudik yang ingin memanfaatkan program tersebut hanya diminta menunjukkan tiket untuk balik dan membawa sepeda motor mereka ke stasiun yang sudah ditentukan.
Program angkutan motor gratis dari PT KAI di Daerah Operasi VI Yogyakarta untuk arus balik dilakukan selama satu pekan dengan pemberangkatan pada 10-16 Juli.
"Sudah ada lebih dari 1.700 unit motor yang terdaftar dalam program angkutan motor gratis ini. Motor diberangkatkan dari Stasiun Lempuyangan, Klaten dan Solo Jebres," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Eko Budiyanto.
PT KAI menggunakan tujuh gerbong bagasi untuk mengangkut sepeda motor selama angkutan lebaran. Setiap gerbong dapat menampung 50 hingga 58 unit sepeda motor.
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh