tirto.id - Profil Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Garut, Putri Karlina, menyita perhatian publik usai dirinya menegur ormas dan Satpol PP yang melakukan razia puasa di bulan Ramadhan. Teguran tersebut dilakukan oleh Putri Karlina setelah video sweeping pada Kamis (5/3/2025) viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, terlihat sejumlah orang melakukan razia di salah satu lokasi warung makan. Kemudian, tampak mereka mengintimidasi pengunjung warung tersebut dengan cara membentak, menggebrak meja, menumpahkan air, hingga melemparkan gelas.
Wabup Garut Putri Karlina merespons peristiwa tersebut dengan menegur secara langsung ormas dan Satpol PP yang melakukan razia. Ia berharap kejadian razia puasa dengan cara seperti itu tidak pernah terulang lagi di Garut.
“Jadi di lain waktu mungkin bisa berbicara ke rekan-rekannya, dan saya berharap ini yang terakhir, karena cara mainnya enggak begini. Satpol PP juga cara mainnya enggak begini,” tegas Putri Karlina, dikutip dari video yang diunggah dari akun Instagram pribadinya, Jumat (7/3/2025).
Putri juga menyampaikan bahwa menjaga ketertiban Garut dengan cara yang benar penting untuk dilakukan supaya daerah tersebut tidak dicap sebagai daerah yang kurang kondusif. Citra buruk seperti itu dapat berdampak pada banyak aspek, termasuk termasuk investasi dan perekonomian daerah.
Perwakilan ormas yang hadir menyebut bahwa kejadian tersebut di luar dugaan mereka dan menyampaikan permohonan maaf. Sementara itu, Satpol PP menegaskan bahwa segala bentuk penertiban harus dilakukan sesuai aturan, dengan prinsip tegas, tepat, dan tetap humanis.
“Kita memohon maaf, hal tersebut di luar dugaan kami. Mungkin untuk hari Rabu teguran buat saya dan rekan-rekan saya, itu baru terjadi seperti itu,” ucap perwakilan ormas.
Setelah itu, Putri Karlina mengunjungi lokasi kejadian dan meminta maaf kepada pemilik warung makan di sana. Ia menegaskan, razia puasa seharusnya tidak seperti itu. Ia menjelaskan bahwa peristiwa tersebut memang dilakukan ormas bersama Satpol PP, tetapi yang melakukan sweeping adalah ormas.
“Iya emang sama Satpol, tapi memang, yang nge-sweeping mah ormasnya. Satpol ya salahnya mereka, mereka kurang orang, kebanting,” ujar Putri Karlina.
Profil Putri Karlina Wabup Garut
Putri Karlina lahir dengan nama lengkap Luthfianisa Putri Karlina di Garut, Jawa Barat, pada 14 Maret 1993. Ia merupakan putri pertama dari Kapolda Metro Jaya, Irjen.Pol. Karyoto dan istrinya Linna Iskandar.
Putri Karlina menempuh pendidikan sekolah dasar hingga menengah atas di kota kelahirannya. Ia mengawali pendidikan dengan bersekolah di SDN Paminggir 4. Kemudian, ia melanjutkan ke SMP Negeri 1 Garut. Namun, ia sempat pindah sekolah ke SMP Negeri 15 Bekasi, dan menyelesaikan sekolah menengah pertamanya di sana.
Lalu, Putri Karlina kembali ke Garut dan bersekolah di SMA Negeri 1 Garut. Setelah menutaskan pendidikan menengah atas, Putri Karlina menempuh pendidikan ke bangku kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan mengambil studi jurusan Kedokteran Gigi. Pada tahun 2016, ia berhasil meraih gelar dokter gigi.
Walapun memiliki latar belakang pendidikan dokter gigi. Putri Karlina lebih memilih aktif di dunia bisnis. Ia dikenal sebagai pengusaha sektor kuliner dan salon muslimah di Garut. Kiprahnya di bidang bisnis juga ditunjang dengan pendidikan terkait. Putri Karlina melanjutkan pendidikan magister di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB).
Tahun lalu, ia memutuskan untuk terjun ke dunia politik dengan ikut dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Garut. Putri Karlina maju sebagai calon wakil bupati mendampingi Abdusy Syakur Amin. Pasangan tersebut berhasil terpilih dan mulai menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Garut sejak 20 Februari 2025.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Ibnu Azis