Menuju konten utama

Profil Presiden AFC Ebrahim Al Khalifa Asal Bahrain

Ebrahim Al Khalifa asal Bahrain menjadi Presiden AFC sejak 2013. Simak pofil Presiden AFC itu dan rekam jejak, termasuk kontroversi di dalam negeri.

Profil Presiden AFC Ebrahim Al Khalifa Asal Bahrain
President AFC Sheikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa. Lai Seng Sin / AP

tirto.id - Shaikh Salman bin Ebrahim Al-Khalifa menjadi Presiden Asian Football Confederation (AFC) selama lebih dari satu dekade terakhir. Ia juga berpengalaman sebagai Presiden Federasi Sepakbola Bahrain serta Wakil Ketua Komite Disiplin FIFA.

Ebrahim Al-Khalifa merupakan pria asal Bahrain. Di dunia sepak bola, namanya cukup tenar. Baik untuk lingkup dalam negeri, benua Asia, hingga pentas dunia.

Selama ini, Shaikh Salman bin Ebrahim Al-Khalifa pernah memegang sederet jabatan penting bersama Asosiasi Sepak Bola Bahrain, AFC, hingga Fédération Internationale de Football Association (FIFA) alias Federasi Sepak bola Dunia.

Lantas, siapa sebenarnya Ebrahim Al Khalifa? Bagaimana profilnya selama ini? Berikut adalah ulasannya.

Ebrahim Al Khalifa & Rekam Jejak di Sepak Bola

Shaikh Salman bin Ebrahim Al-Khalifa lahir pada tanggal 2 November 1965 di Riffa, Bahrain. Usianya sekarang sudah 58 tahun. Ebrahim Al-Khalifa merupakan seorang anggota keluarga Kerajaan Bahrain.

Mengutip laman The National News, Ebrahim Al-Khalifa meraih gelar sarjana bidang Sastra Inggris dan Sejarah dari Universitas Bahrain pada tahun 1992.

Ia mulai berkecimpung di dunia sepak bola dalam negeri pada tahun 1998. Ebrahim menjabat Wakil Presiden Asosiasi Sepak Bola Bahrain. Selang empat tahun kemudian, dirinya naik tingkat menjadi Presiden Asosiasi Sepak Bola Bahrain.

Bulan Mei 2013, Salman bin Ebrahim Al-Khalifa akhirnya terpilih sebagai Presiden AFC. Tak ayal, secara otomatis ia menduduki posisi Executive Committee FIFA.

Tak lama berselang setelah menjadi orang nomor satu di AFC, Ebrahim Al-Khalifa dilaporkan langsung mengubah aturan yang membuat Pangeran Ali bin Hussein asal Yordania kehilangan jabatan sebagai salah satu perwakilan Asia di Komite Eksekutif FIFA.

Menurut Bahrain News Agency, Kongres AFC ke-33 kemudian memilih kembali Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa sebagai Presiden secara aklamasi untuk masa jabatan ketiga hingga berlaku sampai tahun 2027.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih sekali lagi kepada Anda semua atas dukungan yang luar biasa atas pencalonan saya untuk memimpin sepak bola Asia selama empat tahun ke depan," kata Ebrahim Al Khalifa.

"Saya menjalankan tugas dengan penuh kebanggaan dan kehormatan. Begitu banyak pencapaian yang telah diraih, namun masih banyak hal yang harus kita capai bersama. Dan yang paling penting, pencapaian kami menggarisbawahi stabilitas dan kesatuan fondasi kuat yang telah dibangun bersama dalam satu dekade terakhir," lanjutnya.

Dengan demikian, Ebrahim Al Khalifa akan terus menjabat Presiden AFC sejak 2013 hingga 2027 mendatang alias selama 14 tahun semenjak menggantikan pejabat periode sebelumnya: Zhang Jilong asal China (2011-2013) dan Mohammed bin Hammam asal Qatar (2002-2011).

Sementara pada tahun 2016, Shaikh Salman bin Ebrahim Al-Khalifa juga pernah mencalonkan diri sebagai Presiden FIFA. Rivalnya kala itu adalah Gianni Infantino dan Pangeran Ali bin Hussein (Yordania). Mereka bersiap menggantikan posisi Sepp Blatter yang lengser.

Ebrahim Al Khalifa akhirnya kalah melawan Gianni Infantino, baik dalam putaran pertama maupun kedua selama proses pemilihan Presiden FIFA.

Huffpost pada Januari 2016 menuliskan, proses pencalonan Sheikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa turut diwarnai tuduhan terkait peran dalam penahanan dan pelecehan atlet selama pemberontakan rakyat yang terjadi pada tahun 2011 di Bahrain. Pemberontakan akhirnya berhasil ditumpas dengan bantuan pasukan Saudi Arabia.

Ebrahim Al Khalifa menolak tudingan keterlibatan dirinya dalam peristiwa itu. Kendati demikian, sebagaimana mengutip laporan Bahrain News Agency (BNA), Bahrain Football Association (BFA) yang dipimpin Ebrahim Al Khalifa dilaporkan telah mengancam untuk memberikan hukuman dan skorsing bagi yang melanggar hukum.

Termasuk para atlet, administrator, dan pelatih yang ikut demonstrasi atau tindakan lain yang bertujuan menggulingkan rezim atau menghina tokoh-tokoh nasional setempat.

"BFA Bahrain menekankan bahwa hukuman ini dikeluarkan sesuai dengan keputusan Komite Investigasi mengenai semua pihak yang telah menyinggung kepemimpinan kami dan Kerajaan kami yang berharga," demikian tulis Bahrain News Agency.

Terlepas dari sepak terjangnya di dalam negeri, Shaikh Salman bin Ebrahim Al-Khalifa kini cukup dikenal sebagai Presiden AFC sekaligus mantan Wakil Ketua Komite Disiplin FIFA.

Baca juga artikel terkait PROFIL atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Beni Jo
Editor: Iswara N Raditya