Menuju konten utama

Profil KH Marzuki Mustamar & Alasan Dicopot dari Ketua PWNU

KH Marzuki Mustamar telah dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim).

Profil KH Marzuki Mustamar & Alasan Dicopot dari Ketua PWNU
Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar, memberikan keterangan kepada pers, di Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/10/2021). ANTARA/Asmaul

tirto.id - Kiai Haji (KH) Marzuki Mustamar telah dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim). Pemberhentian KH Marzuki dari Ketua PWNU Jatim karena adanya masalah internal organisasi.

Sayangnya, alasan pemecatan KH Marzuki Mustamar tidak diungkap ke publik secara detail. Hal ini menyebabkan muncul dugaan bahwa alasan KH Marzuki dipecat lantaran isu politik jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Banyak pengguna media sosial menduga bahwa KH Marzuki dipecat karena tidak mendukung salah satu pasangan calon (paslon) yang maju di Pilpres 2024. Hal ini menyebabkan warganet menaikan tagar #SaveNahdlatulUlama dan #SaveKyaiMarzuki di X pada Jumat (29/12/2023).

Sementara itu, pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menepis kabar dugaan KH Marzuki dipecat karena isu politik. PBNU mengklaim pemberhentian Kiai Marzuki sebagai Ketua PWNU Jatim murni karena urusan internal.

Alasan KH Marzuki Mustamar Dipecat dari PWNU Jatim

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Amin Said Husni, mengatakan pemberhentian Kiai Marzuki sebagai Ketua PWNU Jatim adalah persoalan biasa.

Ia juga mengklaim bahwa proses pemecatan KH Marzuki telah memenuhi aturan organisasi. Selain itu, pemberhentiannya sudah berlangsung lama.

“Proses pemberhentian juga sesuai AD/ART dan ketentuan yang ada,” kata Amin.

Informasi yang beredar sebelumnya menyebutkan, Kiai Marzuki menolak mengikuti arahan petinggi PBNU untuk memberikan dukungan pada salah satu pasangan capres-cawapres. Hal ini menimbulkan konflik internal di antara petinggi NU.

Di lain sisi, Amin menampik kabar jika pemberhentian Kiai Marzuki berkaitan dengan kepentingan politik Pilpres 2023. Ia mengingatkan pada siapa pun untuk tidak berasumsi liar terkait hal ini.

“Jadi jangan dibesar-besarkan, apalagi ini sifatnya internal organisasi. Siapa pun, apalagi yang tidak memahami masalahnya, tidak perlu ikut berkomentar,” tutur Amin.

Seiring dengan pemecatan KH Marzuki, PBNU saat ini tengah menyiapkan pengganti untuk jabatan Ketua PWNU Jatim. Proses penggantian ketua akan mengikuti aturan yang ada. Ada pun sosok penggantinya belum ada bocoran nama sampai saat ini.

Profil KH Marzuki Mustamar

Kiai Haji Marzuki tumbuh di lingkungan agamis semenjak kecil. Pria kelahiran Blitar, 22 September 1996, ini merupakan anak dari pasangan KH Mustamar dan Nyai Siti Zainab. Keduanya sangat mempedulikan keilmuan agama bagi anak-anaknya.

Marzuki kecil menempuh pendidikan formal dengan bersekolah di TK Muslimat Karangsono Kanigoro (1972), lalu berlanjut ke MI Miftahul Ulum (1979). Kedua sekolah ini sama-sama berada di Blitar.

Saat memasuki usia remaja, Marzuki menimba ilmu di SMP Hasanuddin (1982), lalu melanjutkan ke MAN Tlogo (1985). Selain itu, Marzuki turut menempa pendidikan agama di Pondok Pesantren Nurul Huda, Mergosono.

Marzuki makin tertarik mendalami ilmu agama Islam. Ia lantas mengambil perkuliahan di LIPIA Jakarta (1988). Setelah itu, ia berkuliah S1 di IAIN Malang (1990) dan jenjang S2 di UNISLA dengan tahun kelulusan 2004.

Kiai Marzuki membangun biduk rumah tangga dengan menikahi Nyai Saidatul Mustaghfiroh. Pernikahan tersebut telah memberikan keduanya tujuh orang anak, yang terdiri dari dua laki-laki dan lima perempuan.

Bersama sang istri, Kiai Marzuki mendirikan Pesantren Sabilurrasyad dengan menggandeng Yayasan Sabilurrasyad. Pesantren ini berada di wilayah Gasek, Malang. Cikal bakal pesantren ini bermula dari banyaknya santri yang datang ke kediamannya di Gasek untuk belajar agama.

Kiai Marzuki juga aktif berorganisasi di ormas Nahdlatul Ulama (NU). Selama di NU, beberapa jabatan pernah disandangnya seperti Ketua PCNU Kota Malang, Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim, anggota Komisi Fatwa MUI Kota Malang, hingga A'wan PBNU periode 2015-2020. Terakhir, Kiai Marzuki mendapatkan amanah sebagai Ketua PWNU Jatim.

Aktivitas Kiai Marzuki lainnya adalah menjadi dosen humaniora dan budaya di UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang. Ia juga aktif menulis di sebuah media dan mengampu rubrik terkait hadis serta tanya jawab keagamaan.

Kiai Marzuki telah memiliki karya tulis berupa buku berjudul Al-Muqtathafat li ahl al-Bidayat, Solusi Hukum Islam, dan Mutiara Hadist.

Kiai Marzuki Mustamar merupakan sosok yang membaiat ustadz Hanan Attaki sebagai warga NU beberapa waktu lalu. Pembaiatan dilakukan bersamaan dengan kegiatan halal bihalal dan haul KH Ahmad Noer, KH Mustamar, dan KH Murtadho Amin. Kegiatan itu berlangsung Kamis (11/5/2023) di Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Gasek, Malang,

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Iswara N Raditya & Yonada Nancy