Menuju konten utama

Rekam Jejak Ahmad Taufan Damanik, Panelis Debat Capres 2024

Profil panelis debat capres 2024 kali ini akan membahas rekam jejak Ahmad Taufan Damanik, yang merupakan mantan Ketua Komnas HAM. Berikut selengkapnya.

Rekam Jejak Ahmad Taufan Damanik, Panelis Debat Capres 2024
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik. Antarafoto/Akbar Nugroho Gumay

tirto.id - Profil panelis debat capres 2024 kali ini akan membahas rekam jejak Drs. Ahmad Taufan Damanik, M.A. Ia merupakan mantan Ketua Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia) ke-11 (periode 2017-2022).

Pria yang kerap disapa Taufan ini dicatat namanya sebagai salah satu panelis Debat Capres 2024 bersama 10 orang lainnya.

KPU (Komisi Pemilihan Umum) telah menetapkan 11 nama panelis debat perdana calon presiden dan wakil presiden. Sejumlah nama yang didaftarkan mencakup akademisi dan dianggap memiliki kompetensi sesuai bidangnya.

“Kami sudah mendapatkan konfirmasi yang akan menjadi panelis untuk debat yang pertama,” ujar August Mellaz, Komisioner KPU, di kantor KPU, Sabtu (9/12/2023).

Berhubungan dengan itu, Ahmad Taufan Damanik menjadi salah satu panelis yang terpilih. Adapun Debat Capres 2024 nantinya digelar sebanyak lima kali, yakni 12 dan 22 Desember 2023, 7 dan 21 Januari 2024, serta 4 Februari mendatang.

Sebelum menerima jabatan sebagai Ketua Komnas HAM mulai tahun 2017, Taufan Damanik sempat menjadi dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik USU (Universitas Sumatera Utara). Selain itu, pria ini juga punya torehan karir dan pengabdian lain di bidang HAM.

Lantas, bagaimanakah biodata lengkap Ahmad Taufan Damanik?

Profil Ahmad Taufan Damanik: Panelis Debat Capres 2024

Ahmad Taufan Damanik lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, pada 29 Juni 1965. Lelaki ini memperoleh gelar pendidikan tinggi di Universitas Sumatera Utara berkat kelulusannya pada 1987 silam.

Pada tahun yang sama, Taufan Damanik mendapatkan pekerjaan sebagai dosen di Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP USU, hingga 2003. Dalam kurun waktu tersebut, tepatnya 1992-1997, ia juga pernah menjadi dosen tamu di STIKP (Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan) Medan.

Memasuki tahun 2000 sampai 2001, pria ini mendapatkan tugas sebagai Konsultan Lepas kasus "Separated Children" di Unicef Jakarta. Permasalahan tersebut saat itu membahas tentang anak korban konflik di Aceh, Kalimantan, dan Timor Leste.

Membahas riwayat pendidikannya, ia memperoleh gelar tambahan dari University of Essex pada 2005 silam. Setelah itu, Taufan Damanik lagi-lagi memegang jabatan tertentu di sejumlah proyek kemanusiaan.

Di antaranya menjadi Konsultan Lepas di beberapa tempat seperti "Issu Separated Children" (2006) di Aceh Nias,

"Issu Children in Armed Conflict" di Banda Aceh (2007), hingga "Save the Children Aceh" (2008).

Taufan juga sempat menjadi Vice Chair Organisasi ACWC, “The ASEAN Commission on the Promotion and Protection on the Rights of Women and Children”, mulai tahun 2010 sampai 2013.

Adapun sempat juga menjadi anggota di organisasi tersebut pada 2013-2016 silam. Pada kurun waktu yang serupa, ia juga menjabat sebagai Anggota Dewan Riset Daerah Sumatera Utara hingga tahun 2016.

Berhubungan dengan perjalanannya sebagai akademisi, Taufan Damanik menjadi Dosen Magister Studi Pembangunan USU mulai 2009-2015. Adapun hingga saat ini masih mengajar sebagai Dosen Departemen Ilmu Politik FISIP USU sejak 2003 lalu.

Riwayat karirnya di Komnas HAM terpantau sejak pelantikan Taufan Damanik sebagai ketua lembaga itu tahun 2017 silam. Pria ini memegang jabatan itu hingga periodenya usai, yakni tahun 2022 kemarin.

Dalam pengadaan Debat Capres empat tahun lalu, 17 Januari 2019, Taufan ternyata sempat dijadikan sebagai salah satu panelisnya. Pria ini kemudian direncanakan menjadi panelis lagi pada pelaksanaan Debat Capres 2024 mendatang.

Selain Ahmad Taufan Damanik, terdapat pula panelis bernama Mada Sukmajati, Lita Tyesta, Rudi Rohi, Agus Riewanto, Khairul Fahmi, Bayu Dwi Anggono, Susi Dwi Harijanti, Al Makin, Wawan Mas'udi, dan Gun Gun Heryanto.

Baca juga artikel terkait DEBAT CAPRES 2024 atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yulaika Ramadhani