Menuju konten utama

Presiden Putin Ingin Upaya Gabungan Hadapi Aksi Teror London

Presiden Rusia Vladimir Putin, Minggu (4/6), mengecam serangan di London dan menyerukan upaya gabungan yang lebih besar dalam perang melawan teror, ungkap Kremlin.

Presiden Putin Ingin Upaya Gabungan Hadapi Aksi Teror London
Layanan darurat hadir untuk yang terluka. FOTO/CARL COURT/GETTY IMAGES.

tirto.id - Presiden Rusia Vladimir Putin, Minggu (4/6/2017), mengecam serangan di London dan menyerukan upaya gabungan yang lebih besar dalam perang melawan teror, ungkap Kremlin.

“Putin mengungkapkan duka cita mendalam untuk warga Inggris dan mengecam serangan teroris yang dilancarkan beberapa jam lalu di London,” ujar juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada kantor berita Rusia.

“Aksi kejahatan dengan kekejaman dan sinismenya mengejutkan,” ujar sang pemimpin Rusia dalam sebuah telegram yang ditujukan untuk Perdana Menteri Inggris Theresa May.

“Presiden Rusia mengungkapkan kepastiannya bahwa respons bersama terhadap insiden yang terjadi harus ditingkatkan dalam upaya gabungan memerangi pasukan teror di seluruh dunia,” ungkap Kremlin seperti dikutip AFP.

Tujuh orang tewas dan hampir 50 lainnya luka-luka dalam serangan teror di ibu kota Inggris pada Sabtu, ketika sebuah mobil van menabrak pejalan kaki di Jembatan London sebelum tiga penyerang melancarkan aksi penikaman di daerah Borough Market, tak jauh dari lokasi tabrakan.

Ketiganya ditembak sampai tewas oleh polisi di tempat kejadian.

Organisasi radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan di London pada Sabtu (3/6/2017) malam yang menewaskan tujuh orang dan melukai hampir 50 orang tersebut.

Kepala situs kelompok intelijen mengatakan kelompok teror tersebut mengklaim bahwa pejuangnya melakukan serangan tersebut.

"Sebuah detasemen pejuang Negara Islam (IS) melakukan serangan London kemarin," menurut sebuah pernyataan yang dimuat di situs agen media Amaq kelompok militan tersebut, seperti dilansir dari The Guardian.

Menteri Dalam Negeri Inggris Amber Rudd juga membenarkan bahwa para penyerang di London Bridge dan Borough Market diduga dilakukan oleh teroris Islamis radikal.

"Operasi tengah berlangsung, oleh karena itu kami berusaha mengetahui lebih jauh lagi siapa tiga orang ini," kata dia.

Rudd juga menyatakan tidak ada hubungan antara pelaku serangan London dengan pelaku bom bunuh diri di Manchester pada 22 Mei yang menewaskan 22 orang saat konser penyanyi pop Ariana Grande.

Baca juga artikel terkait AKSI TEROR LONDON atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri