Menuju konten utama

Presiden Minta BUMN Berani Tingkatkan Target Investasi

Presiden Jokowi meminta para pelaku usaha dan BUMN tetap optimistis karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dinilai semakin kondusif.

Presiden Minta BUMN Berani Tingkatkan Target Investasi
Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Presiden Joko Widodo meminta para pelaku usaha, khususnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk berani meningkatkan target investasi. Ia juga meminta para pelaku usaha untuk tetap optimistis karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dinilai semakin kondusif.

"Yang ingin saya sampaikan adalah BUMN ini harus berani. Berani apa, kalau saya ya meningkatkan target investasi," kata Presiden saat meresmikan pembukaan Executive Leadership Program (ELP) bagi direksi BUMN di Istana Negara Jakarta, Rabu (25/1/2017).

Presiden mengatakan, di tengah melambatnya perekonomian global serta rumitnya situasi ekonomi yang dialami oleh banyak negara, Indonesia masih memiliki pertumbuhan ekonomi yang tetap baik.

"Kita masih bisa tumbuh misalnya di kuartal kedua 5,18 di kuartal ketiga turun sedikit menjadi 5,02 persen. Kemudian kalau kita bandingkan dengan negara-negara G20 ya kita enggak jelek-jelek amat, masih nomor tiga kok kalah dengan India, kalah dengan RRT," kata Jokowi dikutip dari Antara.

Presiden menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain yang justru menurun drastis.

Inflasi dalam dua tahun ini, kata dia, juga masih terkendali dari yang sebelumnya berada di 8,5 hingga 9 persen bisa ditekan menjadi 3,02 persen pada 2016 dan 3,35 persen pada 2015 atau masih di bawah 4 persen.

"Kalau dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi, yang paling penting kita enggak tekor, jangan sampai pertumbuhan ekonomi 6 tapi inflasi 9, untuk apa," katanya.

Selain itu, Jokowi memprediksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 akan berada di atas 5 persen.

"Artinya apa, di situ ada, kita harusnya ada rasa optimisme," katanya.

Presiden mengatakan, kondisi itu juga disokong oleh pendapatan negara yang diprediksikan akan meningkat pada 2017 dengan tingkat belanja negara yang juga tumbuh.

"Artinya kita harus optimis dengan angka-angka yang tadi saya sampaikan, kerja kok pesimis untuk apa. Kerja itu harus optimis tapi optimisme yang realistis, berpijak pada kondisi objektif," katanya.

Meski demikian, Presiden mengingatkan bahwa kondisi perekonomian dunia masih volatil dan gampang bergejolak.

Untuk itu, Jokowi mengingatkan agar BUMN segera merespons perubahan, melakukan transformasi digital, keluar dari zona nyaman, melakukan holdingisasi BUMN dengan perhitungan matang, merintis peluang bisnis baru, dan tetap good corporate governance.

Baca juga artikel terkait BUMN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto