Menuju konten utama

Presiden Jokowi Harap Pelacakan TBC Bisa Menumpang Metode Corona

Presiden Jokowi meminta metode penanganan Tuberkulosis (TBC) bisa mengikuti metode COVID-19, bahkan menumpang dalam penanganan COVID-19.

Presiden Jokowi Harap Pelacakan TBC Bisa Menumpang Metode Corona
Presiden Joko Widodo bersiap memimpin rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/7/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

tirto.id - Presiden Jokowi ingin agar penanganan Tuberkulosis (TBC) bisa dilakukan bersamaan dengan penanganan COVID-19. Presiden beralasan, pola penanganan TBC bisa mengacu kepada metode penanganan COVID-19 yang sudah diterapkan saat ini.

Dalam rapat terbatas tentang Percepatan Eliminasi Tuberkulosis yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Selasa (21/7/2020), Jokowi menargetkan Indonesia Bebas Tuberkulosis.

Jokowi berpendapat metode penanganan Tuberkulosis bisa mengikuti metode COVID-19, bahkan menumpang dalam penanganan COVID-19.

"Kita sudah memiliki model untuk COVID-19 yaitu pelacakan segara agresif untuk menemukan di mana mereka, harus dilakukan. Ini mungkin kita nebeng COVID-19 ini kita juga lacak yang TBC," kata Jokowi saat membuka rapat, Selasa (21/7/2020).

Jokowi mengatakan, pelacakan penting dilakukan. Sebab, kasus TBC merupakan salah satu dari 10 penyakit menular dengan kematian terbanyak.

Selain itu, warga yang meninggal akibat TBC mencapai angka 98 ribu di tahun 2018 dan menyasar warga berumur 15-55 tahun. Ia pun menambahkan, pemerintah masih belum bisa menemukan seluruh penderita TBC di Indonesia.

"Kita harus tahu bahwa ada 845 [ribu] penduduk penderita TBC dan yang ternotifikasi baru 562 ribu sehingga yang belum terlaporkan masih kurang lebih 33 persen. ini hati-hati," kata Jokowi.

Kedua, Jokowi ingin agar warga penderita TBC diobati hingga sembuh. Ia ingin stok obat bisa tetap tersedia. Selain itu, Jokowi pun ingin agar regulasi percepatan penanganan TBC segera dikeluarkan, baik berstatus peraturan menteri maupun peraturan presiden.

Ketiga, Jokowi ingin agar pencegahan TBC melibatkan lintas sektor, termasuk melibatkan Kementerian PUPR. Mantan Wali Kota Solo itu beralasan, daerah lembab, kurang cahaya matahari dan kurang ventilasi menjadi wilayah penularan TBC.

Jokowi tidak mengetahui apakah penanganan TBC bisa disandingkan bersamaan dengan COVID-19. Namun, ia sangat bersyukur bila masalah COVID-19 dan TBC bisa ditangani dalam satu langkah.

"Saya nggak tahu apakah ini bisa ditumpangkan di Covid sehingga kendaraannya sama. Kita bisa menyelesaikan dua hal yang penting bagi kesehatan rakyat kita. Kalau itu bisa saya kira akan lebih mempercepat," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait PENYAKIT TBC atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri